Rabu, 03 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Rumah Sakit Mulai Overload Pascabencana 2025, Relawan Medis Dikerahkan

Rumah Sakit Mulai Overload Pascabencana 2025, Relawan Medis Dikerahkan

Rabu, 03 Desember 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, menyampaikan perkembangan terbaru terkait akses logistik, penanganan medis, serta tantangan lapangan yang masih dihadapi hingga Rabu (3/12/2025).

Kepada media dialeksis.com, Murthalamuddin mengatakan bahwa akses ke sejumlah wilayah yang sebelumnya terputus kini mulai kembali terbuka. Jalur Medan-Aceh Tamiang sudah bisa dilalui, begitu pula akses dari Aceh Tengah, serta jalur Babahrot - Aceh Barat Daya yang kini telah terhubung. Jalur dari Gunung Salak ke Bener Meriah juga kembali dapat diakses.

“Untuk Bireuen, akses sudah dapat ditembus melalui jalur laut dengan boat menuju Aceh Utara. Ini sangat membantu mempercepat penyaluran bantuan,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh unsur, TNI, Polri, BNPB, dan Kementerian Sosial, terus bergerak tanpa henti untuk menjangkau titik-titik terdampak, terutama lokasi yang sebelumnya benar-benar terisolasi.

“Sudah banyak wilayah yang terhubung. Kapal-kapal, termasuk kapal rumah sakit TNI, terus bergerak untuk mengangkut persediaan,” katanya.

Hingga hari ini, kata Murthalamuddin, sebanyak 22 ribu ton bantuan telah tiba di Aceh. Namun, distribusinya belum maksimal karena sejumlah titik masih sulit ditembus kendaraan darat.

“Bantuannya ada, tapi belum semua bisa diangkut ke lokasi karena akses belum memadai. Kita masih terus kerjakan,” ujarnya.

Terkait kondisi rumah sakit, Murthalamuddin mengakui bahwa beberapa fasilitas kesehatan mengalami lonjakan pasien.

“Rumah Sakit Pidie Jaya memang melewati kapasitas. Tapi tenaga kesehatan dari Banda Aceh sudah dikirim. Banyak relawan juga sudah tiba,” ungkapnya.

Ia merinci sejumlah bantuan medis yang telah tiba, termasuk relawan dari berbagai lembaga nasional. “Kemarin ada relawan dari kementerian, dari Universitas Pertahanan, ada 73 orang tenaga medis, sudah datang. Banyak relawan kesehatan lainnya juga sudah tersebar di daerah-daerah," ujarnya.

Untuk Aceh Timur, ia menjelaskan bahwa seluruh rumah sakit telah mendapat dukungan tambahan dari berbagai universitas serta tenaga medis dari Posko.

“Semalam bersama Pak Sekda, kita sudah menerima bantuan tenaga kesehatan dari banyak universitas. Hari ini mereka turun ke lapangan didampingi personel OSK,” katanya.

Ketika ditanya mengenai keluhan masyarakat terkait rumah yang rusak atau tertimbun lumpur, Murthalamuddin menegaskan bahwa fase ini masih berada dalam kategori tanggap darurat, sehingga prioritas utama adalah penyelamatan jiwa.

“Persoalan rumah yang tertimbun lubang atau lumpur itu bukan hal yang kita bahas dulu. Saat ini fokus kita adalah menyelamatkan warga dalam situasi darurat,” tegasnya.

Menurutnya, pembahasan tentang rehabilitasi dan rekonstruksi termasuk perbaikan rumah, pembangunan ulang fasilitas publik, serta perbaikan infrastruktur baru dapat dilakukan setelah masa darurat selesai.

“Itu perlu perencanaan dan identifikasi masalah yang lebih konkret. Untuk sekarang, keselamatan warga adalah prioritas,” ujarnya.

Murthalamuddin memastikan bahwa operasi pencarian, evakuasi, dan pendistribusian logistik masih berlangsung intensif. Tim lapangan terus menjangkau titik-titik terpencil.

“Kita memastikan tidak ada warga yang luput dari perhatian. Semua unsur bekerja siang malam,” katanya.

Ia menekankan kembali bahwa masyarakat diminta untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan tidak memaksakan diri kembali ke rumah jika kondisi belum aman.

Pos Komando juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, kementerian, lembaga, serta relawan untuk mempercepat pemulihan akses dan layanan medis.

“Upaya ini adalah kerja besar bersama. Kita mohon dukungan masyarakat dan semua pihak agar penanganan bencana ini berjalan cepat dan tepat,” tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI