DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Gampong Lueng Tanoh Tho, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 18.30 WIB, menyebabkan sejumlah rumah dan bangunan usaha milik warga mengalami kerusakan parah, khususnya di bagian atap yang tersapu angin.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Woyla, Iptu I. Ritonga, menyampaikan bahwa setelah menerima laporan dari masyarakat, personel Polsek Woyla segera turun ke lokasi kejadian bersama unsur Koramil 02 Woyla, BPBD Aceh Barat, serta aparatur gampong untuk melakukan pengecekan dan penanganan awal.
“Angin kencang yang terjadi bersamaan dengan hujan deras mengakibatkan atap rumah dan toko warga beterbangan. Kami bersama unsur TNI, BPBD dan perangkat desa langsung membantu membersihkan puing-puing dan memastikan tidak ada korban jiwa,” ungkap Kapolsek.
Adapun warga yang rumah atau tempat usahanya terdampak akibat kejadian ini yaitu Ahmad Yani (35), petani; Erlina Wati (32), ibu rumah tangga; Musri (40), petani; Aisyah (60), ibu rumah tangga; Putra (30), wiraswasta; Tarman (50), petani; Abdul Salam Syah (53), pemilik ruko; Amir (40), petani; Fauzan (30), wiraswasta; Tajuddin (45), pemilik bengkel; dan Ikbal (28), pemilik mess gudang sawit. Seluruhnya merupakan warga Gampong Lueng Tanoh Tho, Kecamatan Woyla. Bangunan yang rusak mayoritas mengalami kerusakan pada bagian atap/seng, baik rumah tinggal, ruko, bengkel, maupun gudang usaha.
Kapolsek menambahkan, pihaknya masih melakukan koordinasi lanjutan dengan BPBD serta aparat gampong untuk pendataan kerusakan secara detail dan penyaluran bantuan awal. Ia juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan warga terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini.
“Kami minta masyarakat tetap waspada, terutama saat hujan disertai angin kencang. Segera cari tempat aman dan hindari berteduh di bawah pohon besar atau bangunan yang rawan roboh. Jika ada kejadian serupa, jangan ragu menghubungi kami agar bisa cepat ditangani,” ujar Iptu Ritonga menutup keterangannya.[]