kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / RSUZA Dapat Suntikan Dana Rp 1,6 T dari Bappenas

RSUZA Dapat Suntikan Dana Rp 1,6 T dari Bappenas

Kamis, 20 Juni 2019 12:31 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Rabu (20/6/2019), kepada Dialeksis.com mengatakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas  memasukkan rencana pembangunan RSUZA senilai Rp1,6 triliun dalam Buku Biru Bappenas. [Foto : humas aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh menjadi salah satu dari 19 proyek kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) 2019 yang dipilih Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

"Alhamdulillah, rencana pembangunan RSUZA sebesar Rp1,6 triliun dengan skema KPBU sudah masuk dalam Blue Book Bappenas. Terimakasih atas doa rakyat Aceh," kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Rabu (20/6/2019), kepada Dialeksis.com

Dia menjelaskan, Kementerian PPN memasukkan rencana pembangunan RSUZA senilai Rp1,6 triliun dalam Buku Biru Bappenas berdasarkan Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor KEP.46/M.PPN/HK/04/2019.

Direktur RSUZA dr Azharuddin mengatakan, dengan dimasukkannya rencana pembangunan RSUZA senilai Rp 1,6 T dalam Buku Biru Bappenas, Pemerintah Aceh berhasil mendapatkan solusi pendanaan alternatif tanpa harus menunggu APBA.

Dia menyatakan, Aceh butuh layanan kesehatan yang paripurna baik kualitas layanan, infrastruktur maupun SDM. Untuk itu, diperlukan terobosan.

RSUZA kemudian atas dorongan Plt Gubernur Aceh menyiapkan segala hal untuk rencana pengembangan rumah sakit nomor satu di Aceh itu. Dibutuhkan dana sebesar Rp 1,6 triliun yang tergolong besar.

"Karena kita sadar betul, kebutuhan tersebut tidak bisa menunggu cukup duit dulu baru membangun, bayangkan keterbatasan APBN dan APBD, padahal rakyat butuh pelayanan bagus sekarang ini. Untuk itulah kita mencari solusi melalui pembiayaan KPBU," ujar dr Azharuddin, kepada Dialeksis.com, Kamis (20/6/2019).

Dengan mendapatkan bantuan dari KPBU dan kemandirian BLUD RSUZA, sebut dia, rumah sakit plat merah ini akan melakukan pengembangan pembangunan dalam waktu tiga tahun ke depan yang ditargetkan selesai pada 2023.

"Keuntungannya? Pasti yang menikmati proyek ini adalah rakyat Aceh tentunya. Aceh dapat meningkatkan derajat kesehatan dalam waktu yang tidak begitu lama."

Dia juga menerangkan, keuntungan lainnya, "capital flight" tidak terus-menerus mengalir ke luar negeri. Sebab selama ini sejumlah besar rakyat Aceh berobat ke LN terutama ke Malaysia.

"Jika RSUZA mampu menyediakan layanan yang berkualitas dan infrastruktur yang baik, maka rakyat Aceh tentu akan mempertimbangkan untuk berobat di negeri sendiri, karena kita juga tidak kalah bersaing dengan pihak manapun. InsyaAllah," tandas Azharuddin.(me)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda