kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / RSUDZA Raih Top BUMD AWARDS 2024

RSUDZA Raih Top BUMD AWARDS 2024

Kamis, 21 Maret 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

RSUDZA sukses menorehkan prestasi pada ajang Top BUMD Awards 2024 sebagai Top BUMD Awards 2024 kategori penghargaan RSUD #Bintang 4. Direktur RSUDZA dr. Isra Firmansyah, Sp.A, PhD, FISQua mendapatkan penghargaan sebagai Top CEO BUMD dan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, SE, M.Si sebagai Top Pembina BUMD 2024. [Foto: dok. RSUDZA untuk Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) sukses menorehkan prestasi pada ajang Top BUMD Awards 2024 sebagai Top BUMD Awards 2024 kategori penghargaan RSUD #Bintang 4.

Penghargaan ini diterima RSUDZA pada Acara Puncak Penghargaan TOP BUMD AWARDS 2024 yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (20/3/2024).

Direktur RSUDZA dr. Isra Firmansyah, Sp.A, PhD, FISQua mendapatkan penghargaan sebagai Top CEO BUMD dan Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, SE, M.Si sebagai Top Pembina BUMD 2024

Prestasi membanggakan ini diraih berkat kinerja positif RSUDZA dari tahun ke tahun dan beragam inovasi yang telah dilakukan, dua diantaranya yakni TAGTO dan PUTROE. 

Kedua inovasi ini sukses mencuri perhatian Dewan Juri yang diketuai oleh Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA. dan telah mendapat apresiasi baik ditingkat daerah maupun nasional.

“Terobosan dan inovasi dibidang layanan pelanggan kami memiliki 22 produk inovasi RSUDZA yang kita ikutkan ke berbagai event baik tingkat regional maupun tingkat nasional,” ungkap Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, dr. Arifatul Khorida, MPH, saat mengikuti wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2024 secara daring, Rabu (13/3/2024) lalu.

“Alhamdulillah salah satunya adalah inovasi Tagto, Terapi Ablasi Gondok Tanpa Operasi mendapatkan predikat Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kemenpan RB Tahun 2022 dan Inovasi Putroe yang berarti minum obat setiap hari untuk pasien TBC itu mendapatkan Juara 2 Open Innovation Faskes tingkat nasional tahun 2023 yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” lanjut dr. Arifa.

Inovasi TAGTO merupakan program layanan terapi ablasi gondok tanpa operasi, melalui inovasi tersebut, dr. Arifa menambahkan bahwa masyarakat (pasien) dapat sembuh dari penyakit gondok dengan meminimalisir rasa sakit dan efek samping yang rendah dengan pembiayaan oleh pemerintah melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Sedangkan inovasi PUTROE berasal dari Bahasa Aceh Pajoh Ubat Tiep Uroe yang berarti minum obat setiap hari bagi penderita Tuberculosis (TBC), Resisten Obat berupa layanan khusus berbasis aplikasi Whatsapp. Melalui inovasi tersebut dapat memantau pasien untuk meminum obat secara rutin tanpa harus datang ke rumah sakit dan tingkat kesembuhan hingga seratus persen.

Dalam presentasinya berjudul Penguatan Tata Kelola dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan RSUD dr. Zainoel Abidin, dr. Arifa mewakili Direktur RSUD dr Zainoel Abidin juga menjelaskan inovasi bisnis yang tak kalah menarik yakni Ketan Durian (Kendali Kegiatan Dokter Spesialis dalam Bingkai Pelayanan).

“Ini adalah contoh inovasi dan perbaikan sistem atau inovasi bisnis yang kita laksanakan. Karena RSUDZA core businessnya adalah pelayanan medis, ada salah satu inovasi kita yang namanya “Ketan Durian”. Ini merupakan salah satu kuliner khas yang sangat enak dari Aceh yang merupakan singkatan dari Kendali Kegiatan Dokter Spesialis dalam Bingkai Pelayanan,” jelasnya.

Inovasi tersebut, masih menurut Arifa merupakan upaya RSUDZA memberikan layanan terbaik melalui dokter spesialis sehingga semua pasien mendapatkan layanan pengobatan terbaik berdasarkan kebutuhan atau keluhannya.

“Perlu diketahui dokter spesialis merupakan faktor kunci pelayanan di rumah sakit sehingga kedisiplinan, kehadiran para dokter spesialis ini menjadi faktor penentu mutu sistem pelayanan kita,” kata dr. Arifa.

“Manfaat dari layanan Ketan Durian ini salah satunya sebagai bentuk monitoring dan evaluasi (monev) dari Top Manajemen untuk kegiatan pelayanan berjalan setiap hari, sebagai monev kegiatan dokter spesialis, serta untuk mengetahui dokter yang bertugas sehingga masyarakat dapat memilih kapan dan dengan siapa masyarakat akan berobat,” imbuhnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda