DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kapal yang membawa 72 orang pengungsi Rohingya terombang-ambing di perairan Aceh sejak Minggu kemarin (26/12/2021). Mereka terpantau sudah berada di 70 mil dari bibir pantai perairan Bireuen.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan kapal tersebut terombang-ambing diduga karena mesin rusak.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Drs. Meurah Budiman, S.H., M.H. melalui KEPALA DIVISI KEIMIGRASIAN, Sjachril, S.Sos. mengatakan, inikan bukan kali pertama dan kedua dan ketiga hal seperti ini.

“Inikan wilayah kerjanya kantor Imigrasi lhokseumawe, diketahui saat ini rohingya itu masih diatas perairan,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (28/12/2021).

Dirinya mengatakan, kalau masih diatas laut itu kembali lai kepada pemerintah setempat, bukan imigrasi.

“Karena fungsi itu kita urutkan seperti Perpres 125, bahwa segala tanggung jawab, akomodasi, makannya, penginapannya dan sebagainya itu ditanggung oleh pemerintah daerah setempat, TNI-Polri sebagai pengamanan, dan Imigrasi sebagai pengawasasnya kalau sudah didarat, namun inikan masih di perairan dan sedang dipantau oleh TNI AL,” jelasnya.

Ia mengatakan, tentu ini kita selalu berkomunikasi dengan Forkopimda setempat.

“Memang masyarakat Aceh ini luar biasa, ada pengungsi mereka bantu, kemanusiaan tinggi sekali, untuk saat ini kita pantau saja terlebih dahulu,” pungkasnya.

Kemudian, Dialeksis.com pada selasa (28/12/2021) langsung menghubungi Ka Kanim Lhokseumawe, Fauzi untuk menanyakan hal tersebut.

Dirinya mengatakan, bahwa saat ini masih diperairan (Rohingya). “Kondisi terakhir mereka masih di perairan, dan kita selalu berkoordinasi dengan pihak Forkopimda setempat, untuk saat ini, informasinya sudah ada bantuan makanan yang langsung diberikan ke mereka,” katanya.

Fauzi mengatakan, bahwa saat ini belum ada keputusan apapun terhadap mereka. “Tapi tentu kita terus perhatikan mereka ini dan terus berkoordinasi dengan Forkopimda,” pungkasnya. [ftr]