Resah Dengan Baliho Liar yang Tersebar di Aceh, Gerindra Buat Pengaduan ke Polda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
[Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - DPD Gerindra Aceh melakukan konsultasi atau pengaduan ke Polda Aceh terkait penyebaran spanduk Ketua Umum Prabowo Subianto tanpa izin di Provinsi Aceh dan dinilai penuh muatan politik.
Safaruddin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Aceh untuk menindak pelaku pemasangan baliho yang dinilai bisa menjegal Prabowo Subianto menang di Pilpres 2024.
Baliho itu, kata Safaruddin semakin masif tersebar di hampir seluruh daerah di Aceh. Padahal, tegas Safaruddin pihaknya tidak ada menginstruksikan kader terkait adanya pemasangan baliho itu.
Dirinya menilai baliho dan spanduk itu tidak berasal dari skenario ataupun rencana Gerindra Aceh.
“Kita enggak tahu, ini oknum dari mana dan ini sudah membuat keresahan. Kader-kader bertanya ini dari sumbernya dari mana dan apa agenda serta motifnya,” ujarnya di Mapolda Aceh, Rabu (21/9).
Dirinya menduga ada aktor intelektual yang mendalangi pemasangan baliho tersebut. Dikarenakan, katanya, meski baliho tersebut sudah dicopot, keesokan harinya muncul lagi di sejumlah titik di berbagai daerah di Aceh.
“Kalau kita anggap ada cost politik, berarti costnya cukup besar, berarti ada aktor intelektualnya yang kita duga sedang menyusup ini,” sebutnya.
Safaruddin menegaskan, jika spanduk-spanduk tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia tidak masalah, dan dapat dimaknai dengan kemungkinan ada simpatisan Prabowo dan Jokowi memasang itu.
Namun, penyebarannya dipilih di daerah yang sebelumnya (Pilpres 2019) menjadi basis Prabowo Subianto, seperti Aceh, Sumatera Barat, Madura, dan Jawa Timur. [ftr]