Beranda / Berita / Aceh / Rektor Unimal Ajak Generasi Muda Aceh Implementasikan Nilai Pancasila

Rektor Unimal Ajak Generasi Muda Aceh Implementasikan Nilai Pancasila

Jum`at, 02 Juni 2023 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Momentum memperingati Hari Lahir Pancasila pada tahun 2023, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Prof Dr Herman Fithra Asean Eng mengajak generasi muda Aceh untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

"Momentum memperingati hari lahir pancasila, bagi kita untuk dapat terus mengaktualisasikan diri dan mengimplementasikan sila-sila dari pancasila," kata Herman Fithra kepada Dialeksis.com, Jumat (2/6/2023).

Herman Fithra menjelaskan satu persatu nilai-nilai yang tersirat dalam pancasila. Dalam sila pertama, menurutnya ini menjelaskan bahwa segenap warga negara Indonesia harus mempercayai dengan adanya tuhan. Artinya harus menjalankan seluruh apa yang diperintahkan oleh tuhan dengan menyesuaikan oleh agama masing-masing. 

Dalam hal ini, lebih toleran dalam menyikapi segala perbedaan yang ada dan saling menghormati serta saling menjaga untuk kedamaian yang ada.

"Nilai-nilai toleransi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya 

Dalam Sila Kedua, lanjutnya, Ini menjadi tantangan bagi masyarakat semua agar rasa keadilan dan kemanusiaan itu betul-betul dapat ditegakkan di Indonesia.

Lanjutnya, yang ketiga, persatuan Indonesia. Ini jangan sampai semangat kedaerahan yang sekarang sudah ada otonomi begitu besar yang diberikan kepada daerah membuat rasa persatuan menjadi berkurang dibandingkan dengan sarat perjuangan.

Dengan memperingati Hari Lahir Pancasila dapat semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, diibaratkan Indonesia ini seperti satu tubuh jadi kalau ada yang terluka maka akan terasa sakit di semua kita. 

"Itu yang harus ditanamkan rasa persatuan dan kesatuan ini sehingga betul-betul di tahun 2045 kita bisa menyongsong Indonesia yang maju dan besar," ujarnya.

Untuk sila yang keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Dalam hal Ini, segala sesuatu harus dalam musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan.

Menurutnya, segenap bangsa harus mengikuti demokrasi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita bukan dari demokrasi yang tidak diajarkan oleh negara barat.

"Dengan melakukan musyawarah dan mufakat sehingga bisa diambil suatu keputusan," ujarnya 

Lanjutnya, yang kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini tentu menjadi tujuan dalam berbangsa dan bernegara untuk mencapai rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Dalam hal ini, segala hal dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi bisa dijamin oleh pemerintah.

"Tentunya pemerintah dapat membuka lapangan kerja, memastikan anak-anak bangsa mendapatkan pendidikan dan kesehatan. Ini harus terus diupayakan oleh negara," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda