DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Satu unit angkutan umum jenis Hiace dilaporkan terjun ke jurang di kawasan jembatan besi Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Sabtu malam (27/9/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Beruntung, insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa, meski kendaraan mengalami kerusakan cukup parah.
Informasi dihimpun dialeksis.com, menyebutkan, mobil nahas tersebut melaju dari arah Takengon menuju Medan. Saat melintas di jalur tanjakan sebelum jembatan besi, kendaraan gagal menanjak akibat jalan rusak dan licin setelah diguyur hujan. Tak mampu dikendalikan, mobil akhirnya tergelincir dan terperosok ke dalam jurang di sisi jalan.
Feri, salah seorang pemilik jasa angkutan Hiace asal Bener Meriah, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan jalur KKA (Krueng Geukueh-Kutacane) terutama di kawasan Gunung Salak memang dikenal rawan kecelakaan.
“Kondisinya benar-benar rusak parah. Tadi malam mobil rekan kami jatuh. Untung semua penumpang selamat. Tapi kerusakan mobil cukup berat,” ujar Feri, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, insiden serupa bukan kali pertama terjadi. Bahkan, beberapa waktu lalu sebuah truk pengangkut gas elpiji juga mengalami nasib sama di lokasi yang tak jauh dari titik kejadian.
“Sudah sering sekali terjadi kecelakaan di sana. Jalanan berlubang, jembatan miring, dan kalau hujan makin berbahaya karena licin. Kondisinya sangat memprihatinkan,” tambahnya.
Feri menilai Pemerintah Aceh harus segera turun tangan memperbaiki jalur tersebut. Ia mengingatkan bahwa Jalan KKA merupakan jalur alternatif vital yang menghubungkan Takengon dengan Aceh Utara hingga ke Sumatera Utara.
“Kami berharap Pak Gubernur Muzakir Manaf bisa melihat langsung kondisi jalan ini. Jangan dibiarkan. Jalur ini penting sekali karena memangkas jarak tempuh dari Takengon menuju Medan atau ke Aceh Utara,” ucap Feri.
Warga di sekitar jalur KKA juga mengeluhkan hal serupa. Mereka khawatir semakin banyak kecelakaan terjadi jika kerusakan jalan dan jembatan tidak segera ditangani. Apalagi jalur tersebut setiap hari dilalui kendaraan penumpang dan barang.
Pantauan di lapangan, kerusakan paling parah berada di sekitar jembatan besi Gunung Salak. Selain badan jalan yang berlubang dan bergelombang, permukaan jembatan tampak miring. Ketika diguyur hujan, besi yang licin menambah risiko kendaraan tergelincir.
Sejumlah sopir angkutan umum menyebut, meski berbahaya, jalur KKA tetap menjadi pilihan karena lebih singkat dibandingkan jalur Bireuen-Takengon. Namun kondisi buruk yang dibiarkan bertahun-tahun membuat jalur tersebut kini identik dengan jalur maut.
"Kita berharap pemerintah provinsi segera memberikan solusi konkret. Tanpa perbaikan, kecelakaan serupa dikhawatirkan akan terus berulang," pungkasnya.