PUSDA: Mualem Figur Sentral Pembangunan dan Perdamaian Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Heri Safrijal S.P., M.TP. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Heri Safrijal S.P., M.TP., menyampaikan pandangannya terkait sosok Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, sebagai salah satu figur penting di Aceh.
Heri menggambarkan Mualem sebagai pemimpin yang bijaksana, berwibawa, dan memiliki pengaruh besar dalam menjaga stabilitas politik dan sosial di Aceh.
“Mualem adalah tokoh yang sangat bijaksana dalam menentukan sikap, baik dalam ranah politik maupun dalam membangun hubungan dengan semua stakeholder di Aceh. Beliau tidak hanya seorang pemimpin, tetapi juga penjaga perdamaian yang sangat dihormati oleh berbagai elemen masyarakat,” ujar Heri kepada Dialeksis.com, Selasa (19/11/2024).
Heri menambahkan bahwa dukungan politik dari Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung oleh partai besar, semakin mengukuhkan posisi Mualem sebagai tokoh kunci di Aceh.
Mualem dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Aceh, menjadikannya tokoh sentral dalam menggalang dukungan rakyat.
“Dukungan dari Bapak Prabowo Subianto ini bukan hanya menunjukkan kepercayaan terhadap Mualem secara pribadi, tetapi juga pengakuan atas kemampuannya dalam menjaga keseimbangan politik dan sosial di Aceh. Dengan basis kuat yang beliau miliki, Mualem adalah sosok yang mampu membawa Aceh ke arah yang lebih baik,” lanjut Heri.
Dalam konteks perdamaian, Mualem dianggap sebagai figur yang tidak tergantikan. Sebagai mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), beliau memiliki legitimasi dan kepercayaan dari berbagai kalangan.
“Tidak ada tokoh lain yang mampu menjaga perdamaian di Aceh seperti Mualem. Beliau adalah figur sentral yang disegani. Perdamaian yang kita nikmati hingga hari ini adalah buah dari kebijaksanaan dan keberanian beliau,” ungkap Heri.
Selain perannya sebagai penjaga perdamaian, Mualem juga memiliki jaringan luas baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini memberikan Aceh potensi besar untuk berkembang, khususnya dalam sektor investasi dan pembangunan.
“Secara geografis dan iklim investasi, Aceh membutuhkan pemimpin seperti Mualem yang memiliki hubungan baik dengan tokoh-tokoh nasional dan internasional. Beliau dihormati karena rekam jejaknya sebagai salah satu pentolan elit Gerakan Aceh Merdeka yang kini menjadi tokoh pembangunan,” pungkasnya. [nh]