Puluhan Gajah Liar Rusak Kebun Warga di Aceh Timur, Kerugian Capai Puluhan Juta
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Puluhan gajah liar (elephas maximus sumatrensis) merusak kebun warga di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Senin (3/2/2025). Foto: Pemkab Aceh Timur
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Puluhan gajah liar (Elephas maximus sumatrensis) dilaporkan merusak kebun warga di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, pada Senin (3/2/2025). Kebun yang menjadi sasaran perusakan meliputi tanaman sawit, pinang, dan coklat, yang menyebabkan kerugian material hingga puluhan juta rupiah bagi warga setempat.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Muntasir Ramli, mengungkapkan bahwa pihaknya telah segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang saat itu berada di Aceh Timur. Upaya penghalauan gajah liar ke hutan pun dilakukan dengan cepat agar tidak menambah kerugian bagi warga.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang cepat antara Pemkab Aceh Timur dan BKSDA, yang berhasil menghalau gajah-gajah tersebut agar menjauh dari kebun warga,” ujar Muntasir Ramli kepada wartawan.
Sementara itu, tim BKSDA Aceh saat ini tengah membagi dua kelompok untuk menangani dua isu besar sekaligus di Aceh Timur. Tim pertama berfokus pada penanganan gajah liar di Kecamatan Peunaron, sementara tim kedua dikerahkan untuk mengatasi gangguan harimau di Kecamatan Indra Makmur.
“Kami terus bekerja keras menjaga keseimbangan alam dan kelestarian hutan. Penanganan jangka panjang adalah dengan memastikan kawasan hutan tetap terjaga dengan baik agar kejadian seperti ini dapat dihindari di masa depan,” pungkas Muntasir.
Kasus perusakan kebun oleh gajah liar ini menambah deretan tantangan yang dihadapi warga Aceh Timur, yang kerap berhadapan dengan konflik manusia dan satwa liar. Pemerintah setempat dan BKSDA diharapkan terus bekerjasama untuk menemukan solusi yang dapat mengurangi dampak kerugian bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian satwa liar dan ekosistem hutan.