DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perguruan tinggi vokasi (PTV) di Aceh akan melakukan peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah pada Senin (16/10/2023) di Kyriad Muraya Hotel Banda Aceh. 

Pada kesempatan yang sama juga akan digelar diskusi publik bertemakan “Sinergitas Pemerintah, Pendidikan Vokasi dan Dunia Usaha/Dunia Industri Dalam Upaya Penyusunan Workforce Planning dan Innovation Planning”. 

Adapun program penguatan ekosistem kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah diketuai oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dengan melibatkan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat, Politeknik Aceh dan Politeknik Aceh Selatan. 

Program ini merupakan inisiasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dalam konferensi pers bersama awak media, Minggu malam (15/10/2023), Ketua program penguatan ekosistem kemitraan Novi Zulkarnaen mengatakan, program tersebut merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu selama tiga tahun.

Kata Novi, pada tahun pertama program akan menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning. 

“Sementara pada tahun kedua dan ketiga fokus luaran program adalah mengimplementasikan agenda prioritas pembangunan daerah mengacu pada potensi dan keunggulan, serta innovation planning yang telah dibuat di tahun sebelumnya melalui jejaring kemitraan untuk menghasilkan inovasi,” jelasnya. 

Selanjutnya, Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Rizal Syahyadi mengatakan, dari program penguatan ekosistem kemitraan diharapkan bisa mengidentifikasi kebutuhan daerah, seperti terkait industri, pariwisata, serta kebutuhan di sektor pertanian, perikanan, dan kelautan di Aceh.

“Ini program bentuk kolaborasi lintas Politeknik dan AKN di Aceh guna memajukan industri. Untuk itu kita perlu sama-sama bangkit dan bersinergi menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di daerah,” pungkasnya.