kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Psikolog Siti Syapiah: Anak Nakal di Sekolah Juga Bawaan Pola Asuh dari Rumah

Psikolog Siti Syapiah: Anak Nakal di Sekolah Juga Bawaan Pola Asuh dari Rumah

Selasa, 06 Juni 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Siti Syapiah Bintang Psikolog Senior dari Psikodista Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Psikolog Senior dari Psikodista Banda Aceh yang fokus pada pendidikan anak dan relasi orang tua, Siti Syapiah Bintang, mengatakan siswa yang memiliki perilaku nakal di lingkungan sekolah. Menurutnya, perilaku nakal ini dapat berhubungan dengan pola asuh yang diterima siswa di rumah dari orang tua mereka.

Siti Syapiah Bintang menyatakan bahwa lingkungan keluarga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku dan karakter anak. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, termasuk cara mereka berkomunikasi, memberikan disiplin, serta memberikan contoh yang baik, dapat berdampak pada tingkah laku anak di sekolah.

Pendidikan anak memang sangat penting. Pendidikan dari sekolah akan membantu seorang anak bukan hanya mengerti teori dari mata pelajaran yang diajarkan, namun yang terpenting yaitu cara belajar yang terstruktur dan baik. Dengan pendidikan yang baik, maka masa depan seorang anak akan lebih terencana dan terjamin.

Sekolah telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa termasuk perkembangan dirinya. Namun, tanggung jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah. 

Kunci menuju pendidikan yang baik adalah keterlibatan orang dewasa yaitu orang-tua yang penuh perhatian. Jika orang-tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di sekolah, maka prestasi anak tersebut akan meningkat. Setiap siswa yang berprestasi dan berhasil menamatkan pendidikan dengan hasil baik selalu memiliki orang-tua yang selalu bersikap mendukung. 

Siti Syapiah mengatakan, masalah di sekolah itu adalah masalah yang cukup kompleks, baik tingkat SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Makanya, dibutuhkan mungkin guru Bimbingan Konseling (BK) yang banyak, namun sayangnya tingkat SD guru BK itu tidak ada. 

Banyak masalah yang timbul di sekolah itu karena pola asuh di rumah juga. Hal tersebut yang membuat siswa-siswa timbul perilaku tidak mendukung saat belajar, seperti cabut, menyendiri, membangkang, tidak mau belajar, dan sebagainya.

"Itu kan pola asuhnya bagaimana, makanya Psikodista itu ada buat pertemuan-pertemuan dengan para pengajar atau calon pengajar terkait parenting, pengawasan orang tua yang lebih ketat pada anak-anaknya,"ucapnya saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Selasa (6/6/2023).

Ia juga menyampaikan, ada banyak faktor yang mempengaruhi anak-anak itu menjadi nakal, yakni pola asuh, faktor ekonomi, perhatian kurang, dan lingkungan. Lingkungan ini ada di rumah dan di sekolah. Ia berharap orang tua mampu menjadi orang tua yang sungguh dalam membimbing dan membina anak. 

Lanjutnya, kadang kala memang orang tua juga tidak membentuk anaknya. Orang tua hanya ingin anaknya menjadi Dokter atau ahli, tetapi orang tua lupa mendidik anak itu menjadi orang tua lagi nantinya. 

"Jadi, lupa cara mendidik anaknya bagaimana nantinya ketika ia menjadi orang tua, semacam ada contoh dan model," ujarnya.

Kemudian, pendekatan agama yang kurang, kalau dididik spiritualnya bagus InsyaAllah anak itu juga akan tumbuh bagus. Kadang orang tua ngajar Alfatihah saja bukan orang tuanya, tetapi guru tempat mengaji mereka. Sebaiknya, itu dari orang tuanya.

Orang tua sekarang banyak yang sibuk, sibuk di luar karena kerjaan dan sibuk juga dalam penggunaan gadget. 

"Jadilah orang tua yang sesungguhnya dalam mendidik anaknya, mau belajar, banyak membaca, mau mendengar keluhan dari anak-anaknya," tutupnya

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda