Psikolog: Paparan Pornografi Buat Anak Cepat Matang Secara Seksual
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Psikolog Aceh Dra.Nur Janah Alsharafi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 547 remaja di Aceh tercatat melangsungkan pernikahan di usia dini sepanjang tahun 2022. Ada sejumlah alasan mereka menikah dini salah satunya karena hamil di luar nikah.
Berdasarkan data dirilis Kemenag Aceh, remaja yang menikah dini mayoritas perempuan yakni 506 orang dan laki-laki sebanyak 41 orang. Daerah terbanyak terjadinya pernikahan dini adalah Aceh Timur 126 orang dan Pidie Jaya sebanyak 123 orang.
Pernikahan dini terbanyak terjadi pada Juli sebanyak 95 orang dan September 90 orang. Data yang tercatat di Kemenag itu tercatat dari Januari hingga November 2022.
Menurut Psikolog ternama di Aceh Dra.Nur Janah Alsharafi mengatakan, saat ini peluang anak mengalami premature pubertas cukup signifikan. Cepat matang dan cepat jatuh cinta pada tahap usia yang belum waktunya.
“Paparan pornografi juga membuat sang anak cepat matang secara seksual,” ungkapnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (6/5/2023).
Sambungnya, sehingga usia haid pertama bagi perempuan atau usia mimpi basah pertama bagi laki-laki juga lebih cepat.
Kemenag mencatat ada empat alasan mereka menikah dini.
Pertama, karena tertangkap basah. Kedua, hamil sebelum nikah. Ketiga, berkaitan dengan pemahaman sebagian masyarakat tentang usia boleh menikah. Empat, perempuan yang menikah dini juga disebut karena kurang pergaulan.
Menurut Nur Janah, tingginya angka pernikahan dini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengangguran, aktivitas remaja di kota atau desa.
Untuk itu, kata dia, dengan hidupnya organisasi remaja atau pemuda seperti remaja masjid, karang taruna dan sejenisnya bisa menjadi wadah mencegah pernikahan dini.
“Penyaluran energi positif, aktivitas positif, penajaman aspek kognitif sosok remaja kita ini bisa membuat mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang optimis dan punya impian yang tinggi,” jelasnya.
Hal itu, kata Nur Janah, akan sangat signifikan karena mereka bakal punya planning yang baik terhadap kehidupannya termasuk pernikahan.
Hal penting lain juga, menurutnya, perlu adanya porsi dana pembangunan yang diberikan pemerintah untuk membuat pengembangan diri generasi muda. Jangan sampai mereka prematur menjadi orang tua berakibat belum siap fisik, psikis dan ekonomi untuk punya anak dan mendidik anak.
“Akibatnya seperti mata rantai lahir bayi yang kurang berkualitas fisik (stunting) maupun psikisnya seperti IQ rendah, emosi, dan labil,” pungkasnya. (Nor)
- Korban Pencabulan Oknum Guru Agama di Aceh Utara Bertambah Jadi 16 Anak
- Psikolog Rahmah: Literatur Biopsikologi Sebut Usia Mantap Menikah itu Minimal 25 Tahun
- Daya Tahan Hidup Perempuan di Aceh Lebih Tinggi Dibanding Laki-laki, Begini Pandangan Psikolog
- Begini Penjelasan Psikolog Terkait Obsesi Seseorang dalam Suatu Hubungan