kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Proyek jalan Simpang Tugu Upah Baru Diaspal Sudah Retak, Ini Kata Dinas PUPR Aceh Tamiang

Proyek jalan Simpang Tugu Upah Baru Diaspal Sudah Retak, Ini Kata Dinas PUPR Aceh Tamiang

Selasa, 15 September 2020 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Kondisi jalan Simpang Upah yang baru diaspal tapi muncul retak-retak. Foto : Ist]


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Proyek Peningkatan pengaspalan jalan Simpang Tugu Upah-Simpang Empat Upah, kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang senilai Rp 4, 998.031.000,-  yang baru selesai diaspal dua minggu lalu kini mulai muncul retak-retak. 

Selain muncul retak disalah satu titik,  badan jalan terlihat labil dan tidak padat, sehingga ketika dilalui truck yang bermuatan seperti mengayun. Memang jalan Simpang Tugu Upah-Simpang Empat sering dilewati alat berat PT Pertamina sehingga butuh kualitas yang baik dalam pengerjaan agar tidak mudah rusak .   

Sebagaimana tertera pada papan nama proyek tersebut tertulis, pembangunan jalan tersebut dimulai pada 17 April 2020 dengan anggaran senilai Rp 4.998.031.000 sumber dana Otsus tahun 2020 Kabupaten Aceh Tamiang, dengan perusahaan pelaksana CV Menara Tiga dan konsultan pengawas CV Modeiz Design Consult.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Tamiang, Baihaki Ahyat kepada Dialeksis.com, Selasa (15/9/2020) mengatakan, pekerjaan pengaspalan jalan tersebut belum tuntas dilaksanakan, baru di aspal lapisan AC-BC. 

“Setelah aspal AC-BC sekarang ini, Masih ada pekerjaan aspal lapis penutup AC-WC, yang akan dikerjakan sekitar dua minggu kedepan,” ujar Boy pangilan akrab Baihaki. 

Boy memaparkan secara teknis, kenapa harus dikerjakan dua minggu ke depan. Hal itu, untuk mengetahui titik-titik mana saja yang mengalami kerusakan sehingga diperbaiki kembali sebelum dilakukan pengasplan lapisan AC-WC diatasnya. "Setelah diperbaiki, titik aspal yang retak baru dilakukan pengaspalan AC-WC. 

Boy juga mengakui saat pelaksanaan pengaspalan kawasan pasar Simpang Upah ini agak sedikit terkendala, karena jalan tersebut selalu ramai dan padat lalulintasnya. Selain itu, di lokasi tersebut juga belum memiliki saluran pembuangan sehingga batu base di titik  yang rusak sering basah.

Namun kerusakan tersebut dalam waktu dekat akan diperbaiki sekaligus dikerjakan pekerjaan bahu jalan dan membuat saluran pembungan parit beton. "Parit beton ini penting agar air  yang mengalir di badan jalan langsung ke saluran tidak tergenang di badan jalan sehingga masuk ke pori-pori aspal membuat dasar badan jalan basah dan jalan cepat rusak,” jelasnya. (MHV)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda