Beranda / Berita / Aceh / Proyek Irigasi Seluas 21.570 Hektar, DPRA Berterima Kasih ke Kementerian PUPR

Proyek Irigasi Seluas 21.570 Hektar, DPRA Berterima Kasih ke Kementerian PUPR

Senin, 04 Oktober 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Anggota Komisi IV DPRA, Ihsanuddin. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua jaringan irigasi berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Aceh tengah dikebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan kini mulai masuk tahap penyelesaian.

Keduanya adalah jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat dan DI Jambo Aye Kanan turut di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur.

Kedua jaringan irigasi itu akan mengairi area persawahan seluas 21.570 hektar. Daerah Irigasi Lhok Guci seluas 18.542 hektar dan Daerah Irigasi Jambo Aye Kanan 3.028 hektar.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Komisi IV, Ihsanuddin mengucapkan terima kasih yang luar biasa kepada pemerintah pusat (Kementerian PUPR) yang telah menyikapi kebutuhan masyarakat Aceh.

"Terutama dari sektor pertanian yang sangat membutuhkan kebutuhan air dengan dibangunnya irigasi di beberapa titik di Aceh, apalagi dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN)," ujarnya kepada Dialeksis.com, Senin (4/10/2021).

Ihsanuddin berharap, pembangunan tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya, berjalan lancar tanpa ada hambatan di lapangan dan tepat sasaran. Sehingga bisa fungsional untuk masyarakat, bermanfaat, berdayaguna bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Beberapa daerah di Aceh termasuk yang di Jambo Aye yang luas lahan pertaniannya luar biasa, tetapi masih terjadi kekurangan air pada musim-musim tertentu sehingga memang sangat mengharapkan irigasi yang ada bendungan harus bisa segera terwujud," tuturnya.

Ihsanuddin juga menjelaskan, dari setiap pembangunan itu diperlukan komunikasi dengan masyarakat sekitar. Untuk itu, kepada pihak Kementerian yang ditunjuk agar membangun komunikasi dengan masyarakat pengguna dan masyarakat sekitar, guna menjadikan pembangunan tersebut berdayaguna dan efektif, tidak menjadi pembangunan yang sia-sia.

"Hal itu juga menjadi penting, karena setiap daerah beda karakter, beda tata cara, beda perilaku karena itu saya pikir menjadi penting," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda