Beranda / Berita / Aceh / Proyek Belum Ditandatangani, Lanjutan Pembangunan RS Cut Nyak Dhien Meulaboh Dinilai Akan Terhambat

Proyek Belum Ditandatangani, Lanjutan Pembangunan RS Cut Nyak Dhien Meulaboh Dinilai Akan Terhambat

Kamis, 12 Oktober 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat, Edy Syahputra [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat, Edy Syahputra menyoroti proses Pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh yang hingga saat ini diduga belum ada titik kejelasan pekerjaan. 

“Dari berita yang kami dapatkan, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh yaitu Ferdiyus menjelaskan, pihaknya mengeluarkan surat penunjukan penyediaan barang dan jasa (SPPBJ) untuk rekanan, namun kontrak masih belum ditandatangani. Padahal soal penyelesaian kewajiban akan mempedomani ketentuan kontrak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (12/10/2023). 

Ferdiyus juga mengatakan hasil evaluasi atas pemilihan pembangunan RS tersebut masih menunggu keputusan Pengguna Anggaran (PA) yakni Kepala Dinas Kesehatan Aceh. 

GeRAK Aceh Barat melihat, atas belum ditandatangani Pembangunan RS Regional tersebut maka diduga akan menghambat proses Pembangunan RS Regional tersebut, hal ini mengingat dan menimbang bahwa untuk waktunya, akan memasuki pertengahan bulan Oktober 2023. 

“Ini artinya kami meragukan tenggang waktu proses pelaksanaan pekerjaan tersebut akan tercapai dengan baik, dimana dengan lamanya pekerjaan yaitu 150 hari kalender, dan kemudian bila pun dipaksakan untuk dikerjakan, maka kami meragukan kualitas atau mutu pembangunan RS Regional tidak sesuai dengan syarat spesifikasi kontrak,” jelasnya. 

Edy mengatakan besar kekhawatirannya, dengan melihat tenggang waktu 150 hari dan saat ini sudah mau memasuki Oktober 2023, maka pekerjaan tersebut, diduga tidak terlaksana dengan baik.

Dari dokumen lelang yang didapatkan, diketahui bahwa PT. PMA adalah pemenang pekerjaan Lanjutan Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh yang dimana satuan kerjanya adalah Dinas Kesehatan Aceh dengan pagu anggaran mencapai Rp. 33.297.184.069,00 dengan nilai HPS yaitu Rp. 33.296.700.000,00, dengan harga penawaran dari perusahaan tersebut yaitu mencapai Rp. Rp. 32.271.234.000,01. 

Sebelumnya, kata Edy, penetapan pemenang tender atas nama perusahaan PT PMA tersebut telah mendapatkan sanggahan dari salah satu peserta yaitu PT. KMB.

“Kami meragukan proses pekerjaan akan tepat waktu dan juga untuk mutu kualitas dengan merujuk kepada spesifikasi kontrak pekerjaan akan tercapai dengan baik. Untuk itu, kami meminta agar PA tidak sembarangan menandatangani kontrak pekerjaan tersebut,” tuturnya. 

Terkuras Anggaran Rp 314 Miliar 

Edy menyebutkan, dari data dokumen lelang yang didapatkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh (satuan kerja) melakukan lelang pekerjaan Pembangunan RS Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh yang di mulai sejak tahun 2017 lalu. 

1. Tahun 2017 dengan nama pemenang kontrak yaitu PT. SAI dengan pagu anggaran mencapai Rp 29.465.250.000,00 dan harga penawaran yaitu Rp 27.856.489.000,00. 

2. Tahun 2018 dengan nama tender yaitu Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh, dengan nilai pagu anggaran mencapai Rp 40.000.000.000,00 adapun nama pemenang yaitu PT. ST dengan harga penawaran paket pekerjaan yaitu mencapai Rp 38.960.154.000,00. 

3. Tahun 2019, Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh (DANA OTSUS ACEH) masih tetap dilanjutkan pembangunannya, dengan nilai pagu anggaran mencapai Rp 49.037.750.000,00 adapun nama pemenang tender yaitu PT. BM, dengan harga penawaran yaitu Rp 47.988.562.901,94. 

4. Tahun 2020, paket pekerjaan ini masih dilanjutkan, dengan nama tender yaitu Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh (Lanjutan), dengan pagu anggaran adalah Rp 34.341.861.611,00 dan pemenang yaitu PT. RK, dengan harga penawaran Rp 33.596.003.787,61. 

5. Tahun 2021, Pemerintah Aceh masih menggelontorkan dana untuk kelanjutan Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh, dengan nama pemenang yaitu PT. BM, dengan harga penawaran yaitu Rp 55.984.873.764,29 dari pagu anggaran Rp 57.603.985.526,00. 

6. Tahun 2022 kegiatan tender ini masih tetap dilakukan oleh Pemerintah Aceh, dengan nama tender yaitu Lanjutan Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh dengan pagu anggaran yaitu Rp 81.185.774.504,00. Adapun nama pemenang tender yaitu PT. BPT, dengan harga penawaran yaitu Rp 78.315.766.402,48. 

7. Tahun 2023, paket pekerjaan Lanjutan Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh kembali dilaksanakan, dengan nama pemenang yaitu PT. PMA, dengan harga Penawaran Rp 32.271.234.000,01. 

“Ini artinya, bila ditotal secara keseluruhan, dana yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Aceh melalui satuan kerjanya, yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, telah mengeluarkan uang sebanyak lebih kurang Rp 314 miliar,” sebutnya. 

Dengan begitu banyaknya uang yang telah dihabiskan untuk Pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh, maka Edy berharap agar mutu dan kualitas rumah sakit kebanggaan masyarakat Aceh Barat ini benar-benar sesuai dengan syarat spesifikasi kontrak, artinya, pengawasan pekerjaan pembangunan rumah sakit tersebut benar-benar maksimal dan tidak cilet-cilet.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda