Beranda / Berita / Aceh / Protes Transparansi Seleksi Petugas Haji, Muhammad Yani Temui Kakanwil Kemenag Aceh

Protes Transparansi Seleksi Petugas Haji, Muhammad Yani Temui Kakanwil Kemenag Aceh

Kamis, 12 Desember 2024 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Muhammad Yani, peserta seleksi petugas haji asal Sabang sekaligus Kepala KUA Kecamatan Sukajaya Kota Sabang. Foto: dok pribadi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Muhammad Yani, peserta seleksi petugas haji asal Sabang, mengungkapkan keprihatinannya mengenai hasil wawancara seleksi yang dirasa kurang transparan. 

Dalam sebuah video berdurasi 6 menit 50 detik yang diterima redaksi pada Kamis, 12 Desember 2024, Yani menjelaskan niatnya untuk mendatangi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, khususnya Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), guna meminta penjelasan mengenai rekapitulasi nilai wawancara.

“Saya sedang dalam perjalanan menuju Banda Aceh untuk meminta kejelasan terkait nilai wawancara yang saya terima,” ungkap Muhammad Yani yang saat itu tengah berangkat dari Balohan, Sabang. 

Pada 5 Desember lalu, peserta seleksi petugas haji, termasuk Yani, mengikuti wawancara yang dilaksanakan oleh sejumlah penguji. Dalam video tersebut, Yani menekankan pentingnya transparansi dalam proses seleksi, dengan mengharapkan adanya rekapitulasi nilai dari setiap penguji agar dapat memastikan bahwa penilaian dilakukan secara adil dan bebas dari kecurangan.

“Transparansi sangat penting agar nilai yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Kita ingin tahu apakah ada ketidakadilan dalam penilaian,” jelasnya.

Sebagai perwakilan dari Sabang, Yani merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memperjuangkan keadilan, terutama bagi jemaah haji dari daerahnya. Ia merasa perlu meninjau ulang hasil wawancara yang menurutnya perlu diklarifikasi.

Muhammad Yani yang lulus dalam tes CAT (Computer Assisted Test) dan menempati peringkat ketujuh, merasa ada ketidaksesuaian jika hasil wawancara mengabaikan alur hasil tes CAT yang sudah disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh sebelumnya. Ia pun mempertanyakan apakah prinsip ini telah diterapkan dalam seleksi tahun ini.

“Jika hasil CAT diabaikan, apa dampaknya bagi panitia dan penguji yang terlibat dalam proses seleksi ini?” tanyanya.

Saat diwawancarai Dialeksis, Kamis (12/12/2024), Muhammad Yani mengungkapkan, setelah bertemu langsung dengan pihak Kanwil Kemenag Aceh, akhirnya mendapatkan penjelasan lebih lanjut. 

Dalam pertemuan yang hangat, ia mengetahui bahwa namanya berada di urutan ke-12, dengan nilai total 68,4 setelah dijumlahkan dengan nilai CAT 38٫4 dan wawancara 30. 

Peringkat ini hanya terpaut sedikit dari peserta di urutan ke-11, sementara panitia hanya menyatakan 11 orang petugas yang lulus. 

“Menurut sekretaris panitia, ada kemungkinan saya akan dipanggil sebagai ketua kloter 12, jika ada kloter 12 nantinya. Namun, mereka belum bisa memastikan,” jelas Kepala KUA Kecamatan Sukajaya Kota Sabang itu. 

Ia pun berharap bisa terlibat dalam perjalanan haji tahun ini. Jika tidak, Yani berharap dapat dipanggil pada periode haji mendatang.

Saat ini, Yani merasa lebih tenang meski masih menunggu kepastian. Ia mengharapkan kejelasan lebih lanjut tentang seleksi petugas haji untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses tersebut.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI