Program Peremajaan Sawit Rakyat Aceh Terus Berkembang
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Provinsi Aceh terus berkembang dan berjalan hampir mendekati target untuk tahun 2019.
Kordinator Bidang Peremajaan yang juga Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Distanbun Aceh, Azanuddin Kurnia mengatakan, jumlah usulan saat ini sekitar 11.416 hektare dari sekitar 4148 KK dari 8 kabupaten.
Menurutnya, PSR ini direspon positif oleh masyarakat terutama pekebun sawit, yang sawitnya sudah tidak produktif lagi.
Selain dalam melaksanakan PSR dengan kegiatan inti, sebagian petani atau pengusul ada yang menambahkan membuat gula sawit dari nira sawit, melakukan tumpang sari jagung dengan sawit.
Kemudian, mereka saling berbagi pengetahuan antar satu kabupaten dengan kabupaten lainnya dan terus melakukan kemitraan, dengan perusahaan besar untuk keberlanjutan program PSR.
Inovasi Aceh tersebut dalam PSR telah membuat tim dari PSR Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Elman Kabid Perkebunan Disbun Sumatera Selatan, datang untuk studi banding ke Aceh Tamiang.
Mereka, juga diberikan pemahaman tentang teori dan praktek tentang tata cara pembuatan gula sawit oleh Abdul Muis dan Sumarno. "Tim dari Sumatera Selatan sangat supraise dengan hasil yang mereka lihat bahwa dari batang sawit yang sudah ditumbang bisa menghasilkan tambahan ekonomi bagi petani. Menurut mereka gula sawit ini bisa menjadi kuah untuk empek-empek palembang, makanan khas Sumatera Selatan," kata dia, dala keterangan tertulisnya, Sabtu, 7 Desember 2019.
Menjelang hari perkebunan ke 62 di Malang nanti, dari Aceh juga mendapat undangan dari Dirjenbun, untuk menerima penghargaan atas prestasi dan usaha di bidang perkebunan khususnya PSR.
Aceh juga mendapat kehormatan untuk menerima penghargaan dari Mentan yaitu Plt Gubernur Aceh, Kadistanbun Aceh, Bupati Aceh Tamiang, dan Kelompok Tani Pama Mandiri yang diwakili Sumarno sebagai pengrajin gula sawit.
"Insyaa Allah mereka akan mendapat penghargaan dari Mentan pada Tanggal 10 Desember 2019 di Malang," sebutnya. (rls)