Beranda / Berita / Aceh / Program Peremajaan Sawit Aceh Tamiang Meningkat

Program Peremajaan Sawit Aceh Tamiang Meningkat

Senin, 13 Januari 2020 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : M. Hendra Vramenia

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Alokasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2020 meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Alokasi PSR tahun ini mencapai luas 3.095 hektare, sedangkan alokasi tahun sebelumnya hanya mencapai 1.639 Hektare.

"Selain lebih luas, koperasi yang dilibatkan dalam pelaksanaan PSR tahun ini juga bertambah jadi lima koperasi. Di tahun 2019 hanya dua koperasi," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus SP kepada Dialeksis.com melalui telpon, Senin (13/1/2020).

Yunus menjelaskan kelima koperasi yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan PSR tahun ini yaitu, Koperasi Berkat, Bina Bersama, Karya Tani, Usaha Bersama dan Koperasi Mitra Tamiang, dengan areal pengerjaan yang tersebar diseluruh kecamatan.

Untuk alokasi terluas penerima program PSR berada di tiga kecamatan, yakni kecamatan Tenggulun, Bandar Pusaka dan Tamiang Hulu. 

"Dijadwalkan pengerjaan PSR tahun 2020 akan dimulai Januari pekan depan. Areal perkebunan sawit masyarakat yang pertamakali akan ditumbang di wilayah Babo, Kecamatan Bandar Pusaka seluas 269 hektare," ujarnya.

Ditambahkannya, ada dua teknik dalam penumbangan sawit yaitu, tumbang chipping dan tumbang susun.  Pihaknya, mengajurkan agar petani bersedia menggunakan pola tumbang susun karena teknik tersebut, pucuk batang sawit bisa diolah untuk membuat gula merah sawit. 

"Satu batang sawit dapat menghasilkan gula merah sebanyak 40 kilogram dengan harga jual sekitar Rp15.000-Rp18.000 per kilo," ujarnya. 

Proses pengerjaan PSR tahun 2019, kata Yunus, terus dipacu dan diperkirakan rampung pada tahun ini. Sejauh ini, pelaksanaan program replanting sawit petani sudah mencapai 400 hektare.  Capaian ini menurutnya, sudah sesuai dengan progres target awal yang ditetapkan. 

Disisi lain, bibit sawit yang dikelola salah satu koperasi sudah memasuki usia lima bulan dan siap tanam pada bulan Maret dan April 2020. "Jadi bulan Maret ini sudah bisa kerja tumbang chipping dan dilanjutkan dengan penanaman," kata Yunus.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda