kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Program MTU Pemerintah Aceh, Upaya Menghubungkan Keahlian Siswa dengan Dunia Industri

Program MTU Pemerintah Aceh, Upaya Menghubungkan Keahlian Siswa dengan Dunia Industri

Kamis, 27 Februari 2020 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD pada saat pelepasan Mobile Training Unit (MTU) di Home Based MTU Pango, Kota Banda Aceh, Rabu (26/2/2020). [Foto: Humas Disdik}


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan berkomitmen meningkatkan keahlian dan memfasilitasi proses sertifikasi keahlian siswa sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry (DUDI) saat ini.

Hal ini dituangkan melalui pelaksanaan kegiatan program pelatihan Mobile Training Unit (MTU) yakni menghubungkan keahlian yang diminati dunia industri kepada para siswa, khususnya SMK di seluruh Aceh.

“Untuk mengatasi sindrom homesick yang sering melanda siswa, maka kita yang akan mendatangi mereka ke setiap sekolah yang ada di Aceh. Dengan waktu yang tidak terlalu lama para siswa dapat belajar sesuai keahlian dan peminatannya masing-masing di Mobile Training Unit ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD pada saat pelepasan Mobile Training Unit (MTU) di Home Based MTU Pango, Kota Banda Aceh, Rabu (26/2/2020).

"Ini menjadi pilot program kegiatan pendidikan dan pelatihan kecakapan kerja siswa,” tambahnyanya.

Kadisdik mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan persentase kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja yang relevan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Selain itu juga dapat meningkatkan persentase tenaga kerja berbakat di usia produktif dan dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang handal khususnya bagi siswa lulusan SMK.

“Mobile Training Unit (MTU) didesain khusus untuk membantu masyarakat Aceh dengan menyediakan sarana dan prasarana pengembangan keahlian dan keterampilan serta memberikan layanan promosi ketenagakerjaan sebagai upaya untuk membantu pembangunan infrastruktur dan perumahan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat aceh yang terkena dampak tsunami,” ungkapnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi kebutuhan para generasi yang akan datang, yaitu sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan yang lebih di bidangnya, kemampuan membangungan jaringan (networking) dengan dunia usaha dan industri, serta memiliki inovasi yang akan menjadi nilai jual baginya untuk mengembangkan diri pada saat memasuki dunia usaha dan industri.

“Semua kegiatan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realistis serta pengorganisasian yang efektif dan efisien, kami harapkan kepada saudara dalam melaksanakan kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas agar dapat bermanfaat bagi peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang terampil di masa akan datang,” pintanya.

Sebelumnya Sekretaris Disdik Aceh, Teuku Nara Setia, SE.Ak, M.Si melaporkan Mobile Training Unit (MTU) telah dioperasikan berkeliling di wilayah Aceh sejak tanggal 1 februari 2006 sd. 31 desember 2007, yang di danai oleh swiss solidarity, medicor foundation of lichtenstein dan swisscontact, serta swiss foundation for technical cooperation. Sejak Januari 2008 sampai sekarang pelaksanaan operasional MTU dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh.

“Adapun tujuan pelaksanaan MTU ini yaitu untuk penguatan peserta didik dalam kemampuan psikomotorik atau keahlian prakte serta penguatan bagi sekolah-sekolah yang tidak mempunyai peralatan praktek sesuai tuntutan standard nasional pendidikan,” katanya.

Teuku Nara Setia menambahkan adapun yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan mobile training unit tahun 2020 sebanyak 30 SMK negeri/swasta se Provinsi Aceh dengan Instruktur sebanyak 36 orang dan teknisi sebanyak 3 orang dan supir sebanyak 3 orang, semua telah dilaksanakan TOT (training of trainer) di P4TK Malang pada tahun 2008 dan 2014.

“Jumlah Kompetensi keahlian pada Mobile Training Unit (MTU) sebanyak 12 kompetensi keahlian yang terbagi pada tiga MTU yaitu: teknik pemipaan (plumbing), teknik kontruksi kayu (joinery), teknik mebel (cabinet making), dan teknik batu beton (breaklaying)," katanya.

“Untuk MTU 2 yaitu Teknologi informasi, Elektronika komunikasi, Listrik instalasi, Multimedia. Sedangkan untuk MTU 3 yaitu teknik kenderaan ringan, teknik sepeda motor, teknik pengelasan dan teknik mesin tempel,” jelasnya.

Sementara jumlah peserta yang dilatih sebanyak 1.800 siswa tersebar di 30 SMK se Provinsi Aceh dengan jadwal kegiatan selama 130 hari kerja di mulai dari tanggal 29 Februari hingga 8 Oktober 2020.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda