Prof Yusni Sabi Minta Pemerintah Dapat Mengambil Sikap Munculnya Kitab Suci Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Guru Besar UIN Ar Raniry Banda Aceh Prof Yusni Sabi. [Foto: Dialeksis]
Jika ada yang bertanya, penting tidak Kitab Suci Aceh? Ia menjawabnya “Penting untuk siapa?” tegasnya.
“Kalau gak penting pasti tidak akan dibuat, siapa yang buat? Pasti dan ini dibuat untuk satu kepentingan. Dan ini harus disadari,” jelasnya.
“Dan orang Aceh itu bisa Berbahasa Aceh, dan jika ini (Kitab Suci Aceh) ini dibaca oleh orang Aceh pasti akan ada dampaknya,” tegasnya.
“Dan menanggapi ini jangan pernah tersulut emosi, jika sudah emosi bukan lagi berada di jalur agama, itu harus di ‘Ingat!’, dan itu merupakan larangan Nabi Muhammad SAW,” tegasnya kembali.
Dalam hal ini juga, Prof Yusni juga meminta kepada pemerintah harus bisa menjaga rambu-rambu. “Pemerintah dalam hal ini harus lebih adil. Oleh karena itu jika ada yang sudah melanggar, pemerintah harus bisa menyikapi dan harus di tindak,” tuturnya.
“Setiap kelompok ada batas-batas setiap kegiatannya. Ingat kita sudah memasuki tahun-tahun politik, kalau masalah agama jadi bumbu kedepan, ini akan menjadi runyam kedepannya, kita tidak akan bisa menghasilkan yang rasional, stabil, dan bisa berpikir,” pungkasnya. [ftr/bna]
- Berikut Parlok yang Lolos Syarat Verifikasi Administrasi, Simak
- Respons Keresahan Mahasiswa Baru, HMP-BSA UIN Ar-Raniry Bekali Pemahaman Skill Kepenulisan
- Prodi Manajemen Agribisnis USK Tandatangan MoU Dengan PT. Tibers Agrosejahtera dan Kupi Khop
- Sidang Perdana M Zaini Kasus Korupsi Tsunami Cup Digelar Senin Depan