Beranda / Berita / Aceh / Prof Farid: Maulid Harus Tetap Jaga Protokol Kesehatan, Nyawa Tak Ada Pabrik

Prof Farid: Maulid Harus Tetap Jaga Protokol Kesehatan, Nyawa Tak Ada Pabrik

Senin, 16 November 2020 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Plt Ketua Majelis Adat Aceh, Prof Farid Wajdi Ibrahim. [Foto: Roni/Dialeksis.com] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suasana bulan maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh pada umumnya dilakukan selama empat bulan. Masyarakat secara adat ada yang melaksanakan di masjid, namun ada pula yang melasakanakan secara mandiri di rumah masing-masing.

Mengingat maulid tahun ini bertepatan dengan suasana pandemi Covid-19, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Prof Farid Wajdi Ibrahim mengatakan, masyarakat harus tetap menjaga agar rantai penularan dapat diputus dan tidak menyebar ke mana-mana.

"Ada yang sudah mengadakan secara virtual, kemudian ada pula yang waktunya dibatasi dengan protokol kesehatan. Namun beberapa tempat masih ada yang kita lihat belum patuh terhadap protokol ini," jelas Prof Farid saat berkunjung ke Ruang Redaksi Dialeksis.com, Senin (16/11/2020).

"Kalau pesta, sudah ada aturannya yang jelas. Nah. untuk maulid ini aturannnya belum rapi, agak melebar-lebar. Kita harap protokol kesehatan harus tetap dipegang saat maulid. Kalau nggak, bisa rusak. Ingat, nyawa itu tak ada pabriknya," tambah Plt Ketua MAA itu.

Ia melanjutkan, dalam agama Islam ada yang namanya memelihara jiwa (hifdzun nafs). Dengan menjaga protokol kesehatan, artinya sudah ikut memelihara diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar dari infeksi Covid-19.

"Ingat, dalam Islam siapa menolong satu nyawa seperti menyelamatkan seluruh umat manusia. Begitu sebaliknya. Untuk itulah mari sama-sama kita jaga protokol kesehatan ini, baik dalam acara maulid, maupun dalam berbagai aktivitas kita sehari-hari," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda