Produsen Kopi Arabika Gayo ikuti ajang pameran dan promosi kopi di AS dan Canada
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
Dialeksis.com, Jakarta - Produsen kopi arabika Gayo akan mencuri hati para pencinta kopi di seluruh Pacific Northwest pada April 2018. Melalui proyek Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project, sebuah proyek kerjasama antara pemerintah Kanada dan Kementerian Perdagaangan Indonesia, lima produsen kopi dari Tanah Gayo Provinsi Aceh akan menghadiri Specialty Coffee Association (SCA) Coffee Expo di Seattle pada 19 -22 April 2018, dilanjutkan dengan Coffee Promotion Event di Vancouver, Kanada pada 24 dan 25 April 2018.
SCA Coffee Expo di Seattle adalah ajang pameran kopi Spesialti terbesar di dunia khususnya bagi produsen, pembeli, dan industri pengolahan kopi. Tahun 2017 lalu, lebih dari 13.000 orang berpartisipasi di even ini. Bagi proyek TPSA sendiri, tahun ini merupakan tahun ke dua menfasilitasi peningkatan ekspor kopi arabika Gayo khususnya di pasar Kanada dan Amerika Utara. Lima mitra TPSA produsen kopi arabika Gayo yaitu Koperasi Arinagata, PT. Meukat Komuditi Gayo, PT. Orangutan Coffee Lestari, Koperasi Redelong Organik, dan Koperasi Kopi Wanita Gayo akan menghadiri kedua event tersebut. Ikut dalam rombongan masing masing satu perwakilan dari Yayasan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo dan Kementerian Perdagangan RI.
TPSA telah mempersiapkan sarana booth khusus Gayo Arabica Coffee dalam pameran SCA ini termasuk perlengkapan uji cita rasa, materi-materi promosi dan kesempatan melakukan pertemuan-pertemuan langsung dengan calon pembeli yang difasilitasi oleh tenaga ahli kopi international yang direkrut oleh TPSA Kanada. Biji kopi arabika Gayo pilihan dari lima produsen ini pun telah dikirim satu bulan lalu ke Kanada untuk di roasting sesuai roasting profile Specialty Coffee Association, demikian disampaikan oleh Said Fauzan Baabud, Manajer Proyek TPSA Kanada sekaligus pimpinan delegasi.
Setelah kegiatan SCA Seattle, TPSA akan memboyong lima produsen tersebut ke Vancouver, Kanada dalam even Indonesian Specialty Coffee yang dilaksanakan oleh kantor Pusat Promosi Dagang Indonesia di Vancouver bekerjasama dengan dua perusahaan kopi di Vancouver yakni Nusa Coffee Company dan Los Beans Coffee Trading. Dua perusahaan ini sudah pernah berkujung ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pada tahun 2017 dalam kunjungan dagang yang difasilitasi oleh TPSA Kanada dan Kementerian Perdagangan RI.
Kegiatan di Vancouver ini akan menghubungkan para produsen kopi Gayo mitra TPSA Canada dengan para roaster dan importir Kanada. Acara yang diisi dengan Talk Show dan Coffee Tasting ini merupakan ajang tukar informasi dan promosi kopi arabika Gayo dan beragam kopi-kopi Indonesia lainnya. Harapannya, kopi Arabika Gayo akan mendapat peluang ekspor langsung ke Vancouver. Tema acara ini bertemakan " Dari kebun ke Cangkir", ujar Said Fauzan Baabud.
Dimiliki oleh warga negara Canada keturunan Indonesia, Nusa Coffee Company adalah pengimpor biji kopi premium dari Nusantara yang secara biologis kaya akan ragam kopi. Los Beans Trading Inc. (Los Beans) mencari sumber biji kopi terbaik dari seluruh dunia, bekerja dengan mitra untuk mendapatkan kopi yang diproduksi dengan prinsip keberlanjutan sosial, lingkungan dan ekonomi. International Trade Promotion Center (ITPC) Indonesia adalah jaringan dari 19 kantor yang berlokasi di 18 negara, dan kantor ITPC di Vancouver didirikan pada 2009.
"Di Nusa Coffee, kami berkembang mengandalkan tiga elemen: manusia, produk, dan proses. Hubungan kami dengan produsen kopi Gayo menggabungkan semua elemen tersebut, khususnya untuk mewujudkan visi kami, membawa biji kopi yang dapat dilacak dan berkelanjutan ke pasar Kanada. Kami mengharapkan hasil terbaik pada acara ini, sehingga kami dapat terus membuka jalan agar konsep Dari Kebun ke Cangkir (From Farm to Cup) menjadi kenyataan. Setelah mengunjungi Gayo November lalu, saya pikir Los Beans dapat melakukan sesuatu untuk petani kopi. Kami akan bekerja lebih erat dengan petani kopi Indonesia, untuk menyajikan secangkir kopi Gayo yang luar biasa kepada pecinta kopi Kanada" kata Liza Wajong dari Nusa Coffee
Kopi Arabika Gayo terpilih sebagai komoditas sasaran TPSA karena potensinya yang kuat untuk ekspor ke pasar Kanada. Indonesia menduduki peringkat keenam sebagai pemasok kopi terbesar ke Kanada, menyumbang 5,1 persen dari pasar impor Kanada. Baik pangsa pasar Indonesia maupun ukuran pasar sedang bertumbuh. Total pasar impor Kanada hampir berlipat ganda antara 2006 dan 2016 (dari US$320 juta menjadi US$623 juta pada 2016), tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 6,9 persen. (rel)