Produksi Kakao di Aceh Timur Capai 6,45 Ribu Ton
Font: Ukuran: - +
Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur. [Foto: dok. Distanbunnak Atim]
DIALEKSIS.COM | Idi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan mencatat produksi kakao di kabupaten itu pada 2024 mencapai 6,45 ribu ton.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur, Murdhani SSTP MSi mengatakan, produksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada 2023 yang mencapai 6,57 ribu ton.
"Turunnya produktivitas tersebut akibat tanaman kakao di Kabupaten Aceh Timur banyak yang mati. Bahkan, tidak sedikit petani mengalihkan dari tanaman kakao ke sawit," katanya.
Murdhani menyebutkan, luas tanaman kakao di Kabupaten Aceh Timur saat ini mencapai 13.572 hektare dengan jumlah petani tercatat sebanyak 12.145 orang. Sentral produksi kakao di antaranya di Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Penaron, dan Kecamatan Ranto Pereulak.
"Kabupaten Aceh Timur dikenal sebagai sentra kakao pada 1980 hingga 2000. Kami terus mendorong para petani kakao untuk terus meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan kemampuan dalam mengelola tanaman," kata Murdhani, dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Selain kakao, kata Murdhani, kemiri juga menjadi komoditas andalan Kabupaten Aceh Timur. Produksi kemiri di Kabupaten Aceh Timur pada 2024 mencapai 803 ton dengan rata-rata produktivitas setiap bulannya di kisaran 100-an kilogram.
Sedangkan luas lahan kemiri mencapai 272 hektare. Sentral produksi kemiri di antaranya di Kecamatan Bireum Bayeun, Kecamatan Penaron, dan Kecamatan Serbajadi, dengan jumlah petani 652 orang.
Sementara, produksi lada mencapai 4,49 ton pada 2024 dengan rata-rata produktivitas setiap bulannya mencapai 337 kilogram. Luas lahan tanaman lada di Kabupaten Aceh Timur mencapai 17.95 hektare.
"Sentral produksi lada di antaranya di Kecamatan Bireum Bayeun, Kecamatan Pereulak, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Darul Ihsan dan Kecamatan Darul Aman, dengan jumlah petani sebanyak 78 orang," sebut Kadisbunnak Aceh Timur, Murdhani. [*]
- Sertifikasi ISPO Masih Terkendala, Sekdistanbun Aceh Sampaikan Sejumlah Solusi Konkret
- YARA Minta Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dan BUMN Setor Zakat ke BMK Tamiang
- Kolaborasi Indonesia dan Malaysia Jadi Kunci Keberlanjutan Ekspor Kelapa Sawit
- Transaksi Sabu di Kebun Sawit, 2 Pria Aceh Utara Diciduk Polisi