Beranda / Berita / Aceh / Produk Gula Aren, Hasil Binaan Baitul Mal Aceh

Produk Gula Aren, Hasil Binaan Baitul Mal Aceh

Kamis, 07 November 2019 10:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Mahdi Ahmadi dan Saiful Isky memperlihatkan hasil produksi gula aren yang mendapatkan bantuan dari Baitul Mal Aceh. [Foto: Baitul Mal Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bakda salat Asar, seorang pria mengenakan kemeja biru lengan pendek mendatangi kantor Baitul Mal Aceh. Di tangannya menenteng sejumlah produk gula aren yang telah dibungkus rapi menggunakan pelepah pisang dan tikar pandan.

Pria tersebut adalah Saiful Isky yang selama ini ikut mendampingi masyarakat memproduksi gula aren tersebut. Kehadirannya ingin memperlihatkan bahwa produk yang ada di tangannya merupakan produk mustahik yang pernah dibantu Baitul Mal Aceh melalui program Gampong Produktif. 

Bantuan tersebut diberikan kepada Baitul Mal Gampong (BMG) Uring, Kecamatan, Pining, Kabupaten Gayo Lues. Ia begitu bahagia ketika para masyarakat binaannya yang mendapatkan bantuan dari Baitul Mal Aceh berbuah hasil. 

BMG Uring merupakan gampong yang memperoleh dana sebesar Rp.50 juta pada tahun 2019. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki dapur masak dan membeli perlengkapan produksi gula aren lainnya. 

"Bantuan yang diterima juga untuk membeli pipa penampung air nira dan bungkus kemasan gula merah. Sisanya dikelola oleh BMG sebagai modal untuk membeli hasil produksi gula aren dari petani lain di sana," ungkap Saiful, Selasa (6/11/2019). 

Kata Saiful, saat ini ada sekitar 24 petani di bawah BMG Uring yang rutin memproduksi gula aren setiap hari. Jumlah produksi per hari mencapai antara 100 sampai 150 turus gula aren. 

"Sekarang BMG sedang mengupayakan mengurus Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan label halal agar pemasaran bisa lebih luas lagi," katanya. 

Sementara itu Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Mahdi Ahmadi mengatakan setiap tahun Baitul Mal Aceh memiliki program gampong produktif yang diberikan kepada gampong-gampong yang memiliki potensi untuk dikembangkan ekonomi masyarakatnya. Nanti pihak gampong melalui BMG mengajukan ke Baitul Mal Aceh untuk diverifikasi. 

"Jika setelah diverifikasi dinyatakan layak dan memiliki potensi, maka akan dibantu Rp50 juta per gampong untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin," ungkap Mahdi. (rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda