PRB Latih Sekolah Siaga Bencana
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) dan Badan Penangulangan Bencana (BPBD) Kota Banda Aceh mengadakan Penguatan kapasitas dan kesiapsiagaan sekolah di Banda Aceh. Enam sekolah tersebut adalah; MTs dan MAS Darus Syari'ah, SMA 13 dan SMP 12 Gampong Jawa serta SMP dan SMA Inshafuddin.
Keenam sekolah ini adalah representatif dari 16 sekolah yang telah diukur tingkat kesiapsiagaannya dengan menggunakan aplikasi STEP-A yang dikembangkan oleh LIPI, UNESCO, UNDP dan melibatkan berbagai pihak.
Fahmi Ibrahim, SH. Program Manager Forum PRB Kota Banda Aceh menjelaskan bahwa Kegiatan penilaian atau assessment kesiapsiagaan sekolah dalam mengurangi risiko bencana telah dilaksanakan selama 3 hari (26, 27 dan 29 Januari 2018 untuk 16 sekolah mewakili SMP, MTsN dan SMA. Survey melibatkan 118 guru dan 881 siswa.
Penilaian mencakup pengetahuan, kebijakan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. "Sekarang dilanjutkan dengan pendampingan untuk 6 sekolah terpilih." kata Fahmi.
Pendampingan dimaksud untuk penyiapan SOP sekolah untuk tanggap darurat gempa dan tsunami yang kini sedang berlangsung mulai tanggal 1 sampai 6 Februari 2018. Setelahnya, kami juga akan dampingi sekolah untuk latihan baik di dalam ruang maupun di lapangan sebelum akhirnya dilakukan simulasi di masing-masing lokasi. Kegiatan yang dimulai sejak 23 Januari 2018 terlaksana atas dukungan UNDP Indonesia dan Pemerintah Jepang serta kontribusi para pihak.
Muslem, S.Ag., M. Pd. Sekretaris Dinas pendidikan Aceh menyatakan dukungnya pada kegiatan tersebut, karena katanya dapat menambah pengetahuan bagi guru dan siswa dalam upaya pencegahan dini pada bencana. "Aceh merupakan daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami, dengan Simulasi Bencana gempa bumi dan tsunami ini para guru dan siswa tentunya sudah bisa memahami langkah langkah yang harus dilakukan bila bencana terjadi." sebut Muslem.
Sementara itu Dra. Cut Anisah, Kepala Sekolah SMA 13 Gampong Jawa, menyambut dengan syukur dan apresiasi atas pendampingan yang dilaksanakan di sekolahnya. "Kami merasa sangat gembira dipilih menjadi sekolah yang didampingi Forum PRB Kota Aceh bersama dengan sekolah lainnya," sebutnya.
Alasan Cut Anisah sangat sederhana mengingat lokasi sekolah kami yang sangat rawan terhadap potensi tsunami karena posisinya yang dekat sekali dengan pantai. "Selama saya menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA 13, belum pernah sekalipun diadakan kegiatan serupa untuk kesiapsiagaan kami dalam bencana." sebut Cut Ainsah.(j)