kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Politik Uang dan Edukasi Pemilih Masih Menjadi Hambatan Bagi Caleg Perempuan

Politik Uang dan Edukasi Pemilih Masih Menjadi Hambatan Bagi Caleg Perempuan

Jum`at, 12 Juli 2019 17:57 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Program Manager International Republican Institute (IRI), Delima Seragih mengatakan trend 2019 partisipasi perempuan pada pemilu legislatif secara nasional terbilang bagus, namun berbeda di Aceh. Ia menyebutkan ada penurunan angka keterlibatan perempuan di parlemen jika dibandingkan pada pemilu yang lalu.

"IRI menjalankan program penguatan kapasitas perempuan untuk peningkatan jumlah perempuan parlemen di wilayah Aceh, Jogya, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Di 3 wilayah lainnya, angka caleg perempuan yang terpilih meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun Aceh sebaliknya, dari periode sebelumnya ada 12 caleg perempuan yang terpilih di tingkat DPRA, periode sekarang menjadi 9 orang saja. Padahal jumlah caleg perempuan yang ikut serta dalam pileg meningkat, namun hasilnya tidak" ujar Delima pada acara Refleksi Partisipasi Politik Perempuan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Aceh 2019, Rabu, (10/7/2019) di Hotel Kryad Muraya, Banda Aceh. 

Ia menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi caleg perempuan alumni program IRI pada saat ini, teridentifikasi beberapa kendala yang dihadapi oleh caleg perempuan. 

"Saat pra-pemilu, caleg perempuan terhambat dengan persoalan internal partai seperti pada penentuan nomor urut, daerah pemilihan, jumlah kontribusi yang disetorkan ke partai, logistik kampanye dan koordinasi antar caleg dalam satu partai," tuturnya.

Sementara pada saat pelaksanan, lanjutnya, banyak masalah yang ditemukan terkait kapasitas penyelenggara, praktik politik uang (namun tidak bisa dibuktikan karena orang tidak mau menjadi saksi dan membawa barang bukti), serta kurangnya edukasi pemilih.

"Apalagi pada pemilu 2019 dilakukan secara serentak dengan surat suara tanpa foto caleg yang membuat bingung pemilih," jelasnya. 

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, sejumlah aktifis perempuan berkumpul di Hotel Kryiad Muraya, Banda Aceh, Rabu, (10/7/2019). Acara yang bertajuk Refleksi Partisipasi Politik Perempuan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Aceh 2019 membahas beberapa persoalan terkait keterlibatan perempuan dalam gelanggang politik Aceh, dan kendala yang dihadapi caleg perempuan pada pileg 2019. Acara itu diinisiasi oleh Flower Aceh bersama Kaukus Perempuan Parlemen Aceh (KPPA), Balai Syura, Kaukus Perempuan Politik (KPPI) Aceh serta Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Aceh. (imd)





Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda