kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Polisi Syiah Kuala Bantu PMI Evakuasi Mayat di Krueng Lamnyong

Polisi Syiah Kuala Bantu PMI Evakuasi Mayat di Krueng Lamnyong

Kamis, 28 November 2019 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Polisi Sektir Syiah Kuala, Banda Aceh membantu petugas PMI evakuasi mayat laki-laki yang mengapung di Krueng Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (27/11/2019) pagi.

Kapolsek Syiah Kuala AKP Edi Saputra mengatakan, penemuan mayat tersebut mulanya ditemukan oleh Sulaiman  Security Kampus Unsyiah yang hendak membasmi ilalang di kebunnya sekitar jam 07.30 WIB.

"Saat itu dia melihat ke arah sungai apakah ada ikan atau tidak, namun yang ditemukan sesosok mayat yang awal mula diduga tumpukan sampah", ujar Edi.

Kemudian, lanjut Edi, saksi Sulaiman melihat ada benda yang mengapung di dekat kebunnya jarak hanya tiga meter, ketika diperhatikan ternyata sesosok mayat laki-laki menggunakan pakaian kaos yang mengapung di air.

Saksi Sulaiman mencoba menghubungi rekannya bernama Radja untuk memberitahukan ada sesosok mayat yang mengapung dalam Krueng Lamnyong tersebut, dan diteruskan laporan tersebut kepada Kapolsek Syiah Kuala.

"Sesampai personel ke TKP, langsung dipasang garis pembatas atau police line, agar TKP aman dan diperkirakan barang bukti lainnya tidak rusak ataupun hilang," kata Edi.

Sementara itu, tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polresta Banda Aceh langsung melakukan olah TKP,  ditemukan di badan korban berupa tali kail pancing beserta umpannya, diduga korban tenggelam akibat kelelahan dalam memancing, korban menggunakan baju kaos putih bertuliskan Manchaster United dan celana pendek warna abu-abu.

Setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh oleh petugas PMI Banda Aceh, Kapolsek bersama personel melakukan koordinasi dengan pihak INAFIS Polda Aceh untuk mendeteksi identitas korban melalui alat MAMBIS atau Mobile Automatic Multi Biometric Identification System untuk mendeteksi identitas korban melalui sidik jari, sehingga ditemukan identitas korban bernama Sulaiman, bertempat lahir di Beurabung, dan beralamat di Desa Limpok, Aceh Besar.

Jenazah saat ini telah diambil oleh anak kandung korban bernama Mardiana, untuk disemayamkan di rumah duka.

"Pihak keluarga telah menjemput jenazah di kamar jenazah RSUZA Banda Aceh dan diserah terimakan, dan pihak keluarga tidak ingin jenazah diotopsi maupun visum dengan menandatangani surat pernyataan penolakan otopsi dan visum" kata Edi.



Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda