kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Polisi Endus Keberadaan Pelaku Hoaks Petugas KPPS Tewas Diracun

Polisi Endus Keberadaan Pelaku Hoaks Petugas KPPS Tewas Diracun

Minggu, 12 Mei 2019 15:31 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Bandung - Polisi mulai mengendus terduga pelaku pembuat hoaks anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal diracun asal Kota Bandung. Kabarnya pelaku berasal dari Jawa Tengah.

"Perkembangan diduga pelaku (penyebar hoaks KPPS meninggal diracun) domisili di Jawa Tengah," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Minggu (12/5/2019).

Dia mengatakan saat ini Polrestabes Bandung dibantu Ditreskrimsus Polda Jabar tengah mengusut kasus ini. "Kita juga akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah," ucapnya.

Menurutnya proses penyelidikan membutuhkan waktu cukup panjang. Sebab pihaknya harus memastikan pelaku penyebar hoaks apakah pembuat atau hanya menersukan informasi yang ada di media sosial.

"Untuk mendalami dan melihatnya apakah ini akun (yang menyebarkan hoaks) itu meng-create (membuat) langsung atau hanya meneruskan tentu ini butuh penyelidikan dan waktu," ujarnya.

Sementara itu Ketua KPU Kota Bandung Suharti memastikan meninggalnya anggota KPPS Kebon Jayanti, Kota Bandung akibat racun tidak benar. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Anggota KPPS Kebon Jayani bahwa dia dalam tubuh ada cairan kimia itu berita yang tidak benar dan sudah kita klarifikasi ke pihak keluarga dan rumah sakit yang merawat," ucapnya.

Suharti menyayangkan beredarnya berita bohong terkait meninggalnya petugas KPPS. Dia berharap masyarakat dan pihak terkait bisa lebih bijak dalam menyerap informasi terutama di media sosial.

Saat ini, kata Suharti, ada 11 anggota KPPS yang meninggal dunia. Selain itu ada 98 petugas lainnya yang dikabarkan sakit. "Yang sakit 98, kita belum up date data lagi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, isu anggota KPPS di Bandung meninggal diracun berawal dari unggahan pemilik akun facebook bernama Doddy Fajar dan akun twitter PEJUANG PADI @5thsekali. Dalam unggahannya anggota KPPS bernama Sita Fitriati disebut meninggal akibat diracun.

Dalam keterangannya, almarhum merupakan mahasiswi tingkat akhir berusia 21 tahun dan dalam tubuhnya ditemukan zat kimia yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Pihak keluarga menyatakan hal itu hoaks.

(detik)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda