Polem Coffe Premium. [Foto: For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat Aceh yang identik dengan ‘Yak Tajeup Kupi’ menjadi sebuah ciri khas tersendiri ketika mengajak sanak saudara ataupun temannya untuk minum kopi atau ngopi di Warung Kopi.

Tentu kebiasaan ini juga tak hanya sekedar ngopi biasa saja, tentu banyak hal diskusi yang menjadi bahan pembicaraan ketika sedang Ngopi.

Banyak varian kopi yang sudah diracik oleh para peracik kopi dan Barista di Aceh sehingga memberikan cita rasa yang istimewa. Namun ada fakta menarik yang ada di salah satu warung kopi di Banda Aceh, yaitu Polem Kopi.

Owner Polem Kopi, Vahriadi atau akrab disapa Adi Polem mengatakan bahwa khusus di hari Jumat free Kopi dan Teh hangat dari jam pagi hari hingga jam 10.00 WIB.

“Orang Islam itu diajarkan juga untuk bersedekah, karena itu penting sekali bagi kita semua untuk bisa bersedekah. Selama ini kami sendiri menyadari masih banyak kekurangan yang kami miliki, karena itu kami tutupi dengan sedekah dengan cara gratis kopi pagi dan teh hangat sampai jam 10.00 WIB,” sebutnya. 

Ia mengatakan, ini juga bertujuan bagi mereka-mereka yang tidak mampu untuk mencicipi segelas kopi, gagasan ini setidaknya bisa membantu mereka yang sekedar ingin menikmati kopi sajian dari Polem.

“Untuk cita rasa disini kopi, disini saya langsung yang meracik, jadi cita rasa tetap terjaga. Kemudian saya juga ajarkan atau turunkan ilmunya kepada Barista-barista yang ada di Polem Kopi, sehingga cita rasa polem kopi tidak pernah berubah,” sebutnya. 

“Kita di Polem Kopi memiliki standar tersendiri untuk segelas kopi,” tambahnya.

Dia juga mengatakan bekerjasama dengan beberapa UMKM kuliner di sekitar Polem kopi. “Kita juga bekerjasama dengan para pelaku Kuliner sekitar polem Kopi, dengan begini juga menghidupi para pelaku kuliner di sekitar Polem kopi,” ungkapnya.

Dia mengatakan, dengan adanya kerjasama-kerjasama seperti ini, sama menguntungkan juga, sama bertumbuh ekonominya. “Dalam usaha itu ada 3 hal, pengontrolan, pelayanan dan kejujuran. Itu dari Pak Nek saya, sampai ke bapak saya, hingga sampai ke saya, itu temurun-temurun, 3 hal tersebut yang harus dijaga,” ujarnya.

“Jadi ketika ada pelanggan datang ke Polem kopi, kita lebih mengutamakan air hangat terlebih dahulu ketimbang pelanggan memesan, walaupun pelanggan yang datang tidak memesan air putih hangat wajib ada untuk pelanggan yang datang ke Polem Kopi,” sebutnya.

Baginya secara pribadi, untuk pengusaha-pengusaha kopi itu harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung bisnisnya dan yang pasti menjaga cita rasa kopinya. “Karena kalau tidak ada owner langsung, pasti akan berbeda rasa kopinya,” pungkasnya. [ftr]