kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Plt Gubernur: Masjid adalah Lambang Syi’ar Islam

Plt Gubernur: Masjid adalah Lambang Syi’ar Islam

Selasa, 29 Januari 2019 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berjalannya berbagai aktivitas keagamaan di sebuah masjid menjadi indikator telah membaiknya kehidupan berlandaskan Syariah di suatu daerah. Oleh karena itu, sebagai daerah yang melaksanakan Syariat Islam, maka kemakmuran masjid harus menjadi lambang syiar agama Islam di Bumi Serambi Mekah.

Himbauan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutannya saat meresmikan Masjid Haji Keuchik Leumiek, yang berada di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Senin (28/1).

"Kemakmuran masjid baik dari aspek pelaksanaan shalat jamaah maupun aktivitas keagamaan lainnya merupakan syiar agama yang harus secara terus menerus dikembangkan di bumi Aceh. Untuk mewujudkannya, maka orientasi fungsi harus lebih menonjol dan dominan dibandingkan orientasi fisik bangunannya," ujar Nova.

Dalam kesempatan tersebut, Nova menyampaikan apresiasi khusus kepada Harun Keuchik Leumiek dan keluarga yang telah membangun masjid tepat di sisi sungai Krueng Aceh. Sebagaimana diketahui, Harun Keuchik Leumiek adalah salah satu tokoh Aceh yang sangat dikenal luas. Bukan hanya sebagai pengusaha, Harun Keuchik Leumiek juga dikenal sebagai seorang wartawan senior dan sejarawan Aceh.

"Terima kasih dan apresiasi mendalam kepada Ayah Harun Keuchik Leumik beserta seluruh keluarga besar, yang dengan semangat dan kerja keras beliau telah berhasil mendirikan sebuah masjid yang diberi nama Masjid Haji Keuchik Leumiek."

Dalam sambutannya, Nova juga mengutip surat At-Taubah ayat 18 yang artinya ‘Yang berhak memakmurkan masjid-masjid Allah SWT hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat dan tetap mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah, maka mereka diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.’

"Ayat ini menegaskan bahwa yang dapat memakmurkan masjid itu hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, ini menyangkut aspek aqidah. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat adalah aspek syariah, sedangkan tidak takut selain kepada Allah, adalah aspek akhlak. Artinya, makmur atau tidaknya sebuah masjid, adalah cerminan dari kekuatan aqidah, syariah, dan akhlak jamaah masjid," kata Nova.

Nova meyakini, dengan segala segala militansi dan upaya yang telah dilakukan oleh Harun Keuchik Leumiek dan keluarga, Masjid yang dibangun oleh keluarga besar Keuchik Leumiek ini akan dikelola dengan baik sebagai upaya mewujudkan pengelolaan masjid yang professional dan Syar’i.

Nova juga mengimbau kepada semua pihak, bahwa dengan usaha bersama dan upaya semua pihak untuk memakmurkan dan memberdayakan masjid secara terus-menerus, maka akan menjadikan Masjid sebagai sebuah institusi untuk meningkatkan pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di Aceh.

"Saya yakin, Syari’at Islam di Aceh sudah mendekati kaffah. Generasi muda pun sudah mulai bangga dan berani menyatakan bahwa Aceh negeri Syari'ah. Saya berharap pada saatnya nanti, Aceh benar-benar menjadi negeri bersyari’ah Islam yang kaffah. Yang tidak hanya di kulit tapi jauh menjangkau ke dalam," harap Nova.

"Terima kasih kepada Ayahanda Haji Harun dan seluruh keluarga besar Keuchik Leumik yang telah menginisiasi pendirian masjid ini, semoga Allah membalasnya dengan pahala yang setimpal. Karena Rasullullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, ‘Barangsiapa membangun masjid, maka allah akan membangun semisalnya di syurga," pungkas Plt Gubernur Aceh.

Sementara itu, Haji Harun Keuchik Leumiek, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 2500 meter ini terinspirasi dengan bangunan Masjid-masjid di Timur Tengah. Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2016 ini mampu menampung hingga seribu jama’ah.

"Luas sebenarnya adalah 3500 meter, namun seribu meter lainnya digunakan untuk pembangunan balai dan tempat penampungan anak-anak korban tsunami. saat ini ada 100 santri yang kita tampung dan kita danai semua kebutuhan hidup harian dan pendidikannya," ungkap Harun Keuchik Leumiek.

"Masjid ini dibangun oleh keluarga Haji Keuchik Leumik untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Nantinya, masjid ini juga akan difungsikan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan lain yang berguna bagi masyarakat," sambung pria yang akrab disapa Ayah Harun itu.

Acara yang turut dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh, Wali Kota Banda Aceh, serta sejumlah pejabat Aceh lain dan seribuan masyarakat itu, juga diisi dengan penyerahan santunan kepada anak yatim Gampong Lamsepeung. (h)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda