PKK Kota Banda Aceh Gelar Gerakan Peduli Kanker Serviks
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Tim Penggerak PKK Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Gerakan Peduli Kanker Serviks, Senin (19/11/2018).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kota Banda Aceh, Hj Nurmiaty AR di halaman Puskesmas Lampaseh Kota, Banda Aceh.
Resminya kegiatan ini dimulai ditandai dengan penandatanganan penggalangan komitmen bersama oleh Hj Nurmiaty AR, Wakil Ketua TP PKK, Hj Fauziah, Kadis Kesehatan Kota, Warqah Helmi dan Camat Kutaraja, Ari Januar S STP.
Dalam sambutannya, Hj Nurmiaty AR menyampaikan, kanker serviks adalah jenis kanker yang kerap menyerang wanita. Meski termasuk ganas, kanker yang berkembang di leher rahim ini sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi sejak dini.
"Kanker serviks ini dapat dicegah Ibu-ibu, caranya dengan melakukan pemeriksaan dini. Hal ini dapat meningkatkan peluang sembuh," ungkap istri Wali Kota kepada peserta yang memenuhi halaman Puskesmas Lampaseh Kota.
Lanjutnya, ada beberapa cara untuk mendeteksi kanker serviks, selain dengan cara Pap Smear juga bisa dilakukan dengan cara Inveksi Visual Asam Asetat (IVA).
"Hari ini kita deteksi dengan cara IVA, kelebihan dari cara ini tekniknya sederhana, dan dapat memberikan hasil yang cepat," ungkap Nurmiaty AR.
Lanjutnya, pemeriksaan dengan cara IVA merupakan langkah awal yang sangat efektif karena tidak dibutuhkan waktu dan pengamatan laboratorium lagi.
"Kelebihan lain, tes dengan cara IVA aman dilakukan kapanpun," tambahnya.
Karenanya, kepada seluruh wanita di Banda Aceh, Nurmiaty menghimbau agar segera memeriksakan dirinya dengan cara IVA.
Katanya, TP PKK Kota sangat peduli terhadap bahaya kanker serviks ini karena dapat menyerang wanita dimana saja.
"Memang kadang sebagian dari kita masih takut, khawatir dan malu untuk memeriksakan organ kewanitaan. Namun pemikiran seperti itu harus dibuang jauh-jauh karena untuk mengetahui kanker serviks ini ada dileher rahim harus melalui pemeriksaan dini dan segera bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan," tutup Hj Nurmiaty AR. (rel)