Beranda / Berita / Aceh / Pj Walikota Lhokseumawe Marah-marah ke Pegawai BUMN dan BUMD Soal CSR

Pj Walikota Lhokseumawe Marah-marah ke Pegawai BUMN dan BUMD Soal CSR

Selasa, 07 Februari 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Proses rapat koordinasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSLP ). [Foto: dok. Humas Pemko Lhokseumawe]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pj Walikota Lhokseumawe, Imran, marah-marah terhadap perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bank Pembangunan Umum Daerah (BUMD) di Kota Lhokseumawe. 

Pemko menagih perusahaan dalam menjalankan CRS (Corporate Social Responsibility), yakni tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Hal tersebut dilontarkan Pj Walikota dalam rapat koordinasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSLP) pada Selasa (7/2/2023) di Aula Setdako Lhokseumawe. 

“Saya tidak pernah minta stik golf, minta boat buat mancing?. Mana PAG (Perta Arun Gas) mana,? Apa pernah saya minta?. Tidak pernah. Saya minta bantu rakyat Lhokseumawe,” kata Imran, dihadapan peserta rapat Koordinasi TJSLP itu. 

Kekesalan itu dilontarkan sebagai bentuk penilaian tanggung jawab sosial perusahaan selama ini terkesan setengah hati. 

“Enam bulan saya tunggu, tidak ada laporan apa pun. Saya ini lindungi semua Anda, perusahaan, masyarakat. Tapi tidak pernah ada laporan, niat pun tidak ada,” sebutnya lagi. 

 Selain itu, Imran juga mempertanyakan janji para perusahaan BUMN /BUMD untuk renovasi lapangan Hiraq Lhokseumawe, Taman Kota dan Badan Usaha Milik Gampong yang tak kunjung jalankan. 

“Mana janji itu?, tidak ada itu,” terangnya.

Orang nomor satu di Lhokseumawe itu meminta kepada seluruh BUMD/BUMN kedepannya harus fokus pada pembangunan masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta semua perusahaan menyerahkan laporan secara tertulis secara lengkap, baik itu jumlah tenaga kerja dan rincian penyaluran dana bantuan sosial. 

“Kalau bangun rumah itu sampai kasih kunci, jangan kasih seng dua lembar. Kalau bantu ternak kasih kandang, maka ternak tidak berkeliaran di aspal jalan kota. Itu tolong diperbaiki,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, perusahaan dapat membantu dalam pengendalian Inflasi, menurunkan kemiskinan ekstrim. Begitu juga perusahaan diharapkan dapat melaporkan investasi yang masuk, dan informasi penggunaan produk dalam negeri dengan UMKM.

“Selama enam bulan ini saya tidak pernah meminta apapun. Hanya saya minta pimpinan perusahaan agar bisa kembali buka pikiran, buka hati untuk melihat sekitar. Bersama-sama kita hadapi dan sukseskan program mencegah stunting, pengangguran, inflasi. Tidak sendiri ,namun bersama-sama. Jangan ada masalah, baru laporan ke saya,” pungkasnya. [RG]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda