Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA), Muhammad Hasbar Kuba. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Muhammad Hasbar Kuba, Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA) mengatakan sosok PJ Gubernur Aceh harus dipilih dengan tepat demi masa depan Aceh.

“Dimasa transisi yang mulai Juli 2022 hingga 2024 silam bukanlah perkara mudah dalam memilih sosok PJ Gubernur,” kata Hasbar kepada Dialeksis.com, Kamis (20/1/2022).

Kemudian, Hasbar mengatakan, kebijaksanaan presiden untuk menunjuk PJ Gubernur Aceh yang tepat dikala kondisi Aceh yang sangat memprihatinkan seperti saat ini sangatlah dirindukan oleh rakyat Aceh.

“Aceh ini juga merupakan kampung halaman kedua bagi Presiden Jokowi,” tambahnya.

Oleh karena itu, Hasbar mengatakan sosok P Gubernur Aceh yang ditunjuk hendaknya harus memahami karakter masyarakat Aceh dan harus orang Aceh.

“Sosok PJ Gubernur itu harus merasakan denyut nadi Aceh, ideal, dan terus berada dilingkungan masyarakat dalam situasi apapun, serta memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyelesaikan permasalahan di Aceh,” ungkapnya.

Dengan memahami karakter masyarakat Aceh, Hasbar sangat yakin permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat Aceh saat ini bisa terselesaikan. “Apalagi notabenenya, Aceh merupakan daerah konflik,” sebutnya.

Menurutnya, jikapun adanya calon PJ Gubernur yang orang Aceh, namun tak merasakan kesehariaanya di Aceh, maka akan sulit untuk menyelesaikan permsalahan di Aceh.

“Bukan saatnya lagi, untuk menunjuk PJ Gubernur atas dasar adanya sebuah kedekatan dengan pejabat tertentu dipusat,” tambahnya.

Kemudian, Dirinya juga mengatakan, bahwa sosok PJ Gubernur Aceh juga harus merupakan orang yang bersih dari Korupsi, memiliki jiwa yang humanis, taat beragama, dan dekat dengan para Ulama.

“Korupsi ini merupakan sebuah penyakit dan sudah sangat memprihatinkan, ini yang harus menjadi sebuah perhatian khusus dalam memilih PJ Gubernur,” tegas Hasbar.

Hasbar menegaskan, bahwa masyarakat Aceh sangat berharap PJ Gubernur kedepan adalah sosok yang memiliki komitmen dalam memberantas Kemiskinan, Korupsi, dan ketertinggalan di banyak sektor.

Bagi Hasbar, sosok Tgk Adli Abdullah yang kini menjabat sebagai staf khusus Menteri Agraria dan Tata Ruang dinilai sangatlah tepat.

“Dr Adli walaupun tidak hanya dekat saja dengan para Ulama, namun merupakan anak ulama dan juga memiliki pesantren yang santrinya bukan hanya berasal dari Aceh dan dari luar Aceh, walaupun Dr Adli seorang akademisi dan birokrat, namun Dr Adli lebih dikenal dengan panggilan Tgk Adli,” sebutnya.

Dimasa konflik, Hasbar mengatakan, Tgk Adli juga merasakan dan tentunya sangat paham tentang kondisi Aceh. “Belum lagi ketika konflik antar umat beragama di Aceh Singkil, Tgk Adli mampu memberikan solusi-solusi untuk penyelesaian yang bijak dan penuh toleransi,” tukasnya.

Hasbar juga mengatakan, Tgk Adli juga sangat paham persoalan sosial ekonomi masyarakat Aceh dari nelayan hingga petani.

“Tgk Adli juga pernah mengabdi di Panglima Laot Aceh jadi sangat paham kondisi ekonomi masyarakat. Oleh karena itu sosok Tgk Adli sangat tepat untuk diberi amanah sebagai PJ Gubernur Aceh. Namun demikian kebijaksanaan semua ada ditangan Presiden untuk memutuskan siapa yang akan menjadi PJ Gubernur Aceh. Saya yakin sosok Presiden yang pernah tinggal di Aceh, sangat paham sosok yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Aceh,” pungkasnya. [ftr]