kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / PINTU Aceh Gelar Diskusi Publik Pemilu Ramah Lingkungan

PINTU Aceh Gelar Diskusi Publik Pemilu Ramah Lingkungan

Selasa, 12 Februari 2019 20:13 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komunitas Perhimpunan Intelektual Muda (PINTU) Aceh menggelar diskusi publik dengan tema ‘Pemilu Ramah Lingkungan’. Kegiatan ini dibuka Sekdakota Banda Aceh, Ir Bahagia DiplSE  di Aula Lantai II Gedung C, Kompleks Balai Kota Banda Aceh, Senin (11/2/2019).  

Mewakili Wali Kota, Sekda menyampaikan apresiasi atas inisiatif PINTU Aceh menggelar kegiatan tersebut.  

Katanya, melalui tema ‘Pemilu Ramah Lingkungan’ semua pihak bisa diingatkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ramah terhadap lingkungan atau tidak merusak lingkungan.  

Sekda juga menilai penyelenggaraan diskusi publik ini merupakan suatu momentum yang sangat tepat dan relevan dengan perkembangan situasi yang aktual, dimana saat ini para calon yang ingin berkontestasi pada Pemilu 17 April 2019 mendatang sedang memasuki masa kampanye.   

"Tentunya menjadi masalah bersama ketika pemasangan atribut kampanye di sembarang tempat dan penggunaan bahan atribut yang tidak ramah lingkungan, serta penempatan atribut menggunakan pohon sebagai media kampanye, sehingga hal ini menjadi masalah yang sering terjadi dalam pemilu selama ini, terutama setelah selesainya proses kampanye ini akan memunculkan masalah pada sampah seperti atribut yang bertebaran di setiap sudut kota," ungkap Bahagia.  

Ada beberapa harapan yang disampaikan Sekda saat membuka diskusi ini. Bahagia berharap hasil diskusi ini nantinya dapat menjadi dasar atau sumber pengetahuan dalam menjawab berbagai persoalan bangsa ini, untuk lebih baik kedepannya.  

"Saya sangat berharap, seluruh kita yang hadir di sini, apa pun latar belakang kita, dapat memberikan masukan dan saran agar kegiatan diskusi ini dapat berlangsung dengan sempurna," pinta Bahagia.  

"Kita semua harus memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan Banda Aceh yang bersih dari sampah serta mengurangi pemasangan atribut yang dapat membuat lingkungan menjadi rusak. Marilah kita wujudkan lingkungan yang bersih indah dan nyaman, karena hal tersebut sudah sepatutnya menjadi kewajiban kita bersama," ajak Bahagia. 

Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta dari kalangan mahasiswa dan berbagai komunitas, seperti Aceh Zero Waste, Lembaga Sahabat Hijau, Sobat Bumi, Duta Lingkungan Banda Aceh, Duta Sanitasi Aceh, Koalisi Pemuda Hijau (Kophi) Aceh, Terminal Kreasi Aceh, Komunitas Pesawat Kertas, Earth Hour Aceh, Forum Kolaborasi Komunitas (FKK), GenBi Aceh, WALHI Aceh, WWF Aceh, Sahabat Laut, Pelajar Cinta Lingkungan (PCL) Aceh dan ADT Reuse Product.  

Diskusi ini menghadirkan nara sumber, Ketua Panwaslih Kota Banda Aceh, Afrida SE, Anggota Komisioner KIP Banda Aceh, Yusri Razali, perwakilan DLHK3 Kota, Yusrida Arnita dan Gemal Bakri dari Zero Waste Aceh. (mkk)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda