DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menerima bantuan hewan kurban dari dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI.
Bantuan tersebut berasal dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dan Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI, Prof. Dr. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. Masing-masing kementerian menyalurkan satu ekor sapi kurban melalui PWM Aceh.
Ketua PWM Aceh, A. Malik Musa, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada kedua tokoh tersebut atas kepedulian dan kepercayaannya kepada Muhammadiyah Aceh.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Abdul Mu’ti, Mendikdasmen RI, atas bantuan satu ekor sapi kurban yang disalurkan untuk pengurus Muhammadiyah Aceh dan pengurus ortom tingkat provinsi,” ujar Malik kepada Dialeksis.com, Minggu (8/6/2025).
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Mendiktisaintek RI, Prof. Dr. Brian Yuliarto, atas kepercayaannya dalam menyalurkan bantuan melalui Muhammadiyah Aceh.
“Terima kasih kami juga kepada Prof. Brian Yuliarto, Mendiktisaintek RI, atas bantuan sapi kurban yang diarahkan untuk warga Muhammadiyah dan masyarakat di Sangso, Samalanga, Kabupaten Bireuen,” tambahnya.
Selain dari dua kementerian tersebut, PWM Aceh juga menerima satu ekor sapi dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak (BGTK) Aceh. Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat kurang mampu di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Menurut Malik, kegiatan ini bukan semata-mata pembagian hewan kurban, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antara pejabat pusat, pengurus Muhammadiyah, dan masyarakat luas.
“Distribusi daging kurban ini dipusatkan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) Banda Aceh, Setui. Ini menjadi momen penting untuk memperkuat ukhuwah dan kebersamaan,” jelasnya.
Bantuan khusus di Samalanga juga dimaksudkan untuk mempererat kembali hubungan sosial antara warga Muhammadiyah dan masyarakat setempat, pasca perbedaan pandangan terkait pendirian Masjid Taqwa Muhammadiyah beberapa waktu lalu.
“Kami berharap, melalui momen Iduladha ini, silaturahmi bisa kembali terjalin hangat. Ini pesan penting bahwa kita semua bersaudara, seiman dan seakidah. Sudah saatnya menatap masa depan bersama dalam damai dan persaudaraan,” kata Malik.
PWM Aceh berharap inisiatif sosial seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, sebagai bentuk nyata kepedulian, ukhuwah, dan penguatan hubungan sosial yang harmonis antara masyarakat dan institusi pendidikan di tanah air. [ra]