Pimpin MUKISI Aceh 2024-2029, Doto Popon Komit Percepat Sertifikasi Syariah Layanan Kesehatan
Font: Ukuran: - +
Pelantikan Ketua Umum MUKISI Aceh periode 2024-2029 dr Teuku Yusriadi SpBA atau yang akrab disapa Doto Popon. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - dr Teuku Yusriadi SpBA atau yang akrab disapa Doto Popon, yang kini telah terpilih sebagai Ketua Umum MUKISI Aceh periode 2024-2029, menegaskan komitmennya untuk mempercepat sertifikasi syariah bagi sejumlah layanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Aceh.
Pelantikan pengurus MUKISI Aceh berlangsung pada Sabtu (14/12/2024) di Auditorium Malahayati, Lantai III Rumah Sakit Jiwa Aceh, dan dihadiri oleh para tamu undangan serta peserta seminar nasional.
Dalam prosesi pelantikan yang dipimpin oleh Ketua Umum PP MUKISI, dr. Masyhudi AM MKes, Doto Popon resmi menggantikan dr. Iskandar MKes SpBS, yang memimpin MUKISI Aceh periode sebelumnya.
Doto Popon bersama pengurus harian yang baru, yakni Wakil Ketua dr. Fazil Amris SpKJ, Sekretaris dr. Brury Apriadi MKM, dan sejumlah pengurus lainnya, menargetkan terwujudnya sertifikasi syariah di banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam lima tahun mendatang.
"Ke depan, kita ingin lebih banyak fasilitas kesehatan di Aceh yang mengikuti jejak Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin dan RSUD Meuraxa dengan mendapatkan sertifikasi layanan syariah. Aceh adalah daerah yang menerapkan qanun kesehatan syariah, dan kita harus konsisten menjalankannya dalam setiap aspek pelayanan," ujar Doto Popon dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya penguatan prinsip-prinsip dasar pelayanan syariah, seperti membaca Bismillah sebelum tindakan medis, memastikan kesesuaian gender dalam pelayanan, serta memberikan pendampingan spiritual bagi pasien, terutama dalam menghadapi sakaratul maut.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, dua rumah sakit lainnya, yakni Rumah Sakit Ibu Anak Provinsi Aceh dan RSUD Pidie Jaya, akan menjalani sertifikasi syariah. Selain itu, klinik-klinik di Aceh juga akan didorong untuk mengikuti program ini.
Sementara itu, Ketua Umum PP MUKISI, dr. Masyhudi AM MKes, menyampaikan dukungannya terhadap rencana Doto Popon, mengingat peran Aceh yang sangat strategis sebagai pionir dalam penerapan layanan kesehatan berbasis syariah.
"Kami berharap Aceh dapat menjadi pelopor, dan kami mendukung penuh upaya Doto Popon, terutama karena beliau juga Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) Aceh yang berkomitmen untuk menjadikan klinik-kliniknya sebagai klinik syariah," ujar dr. Masyhudi.
Penjabat Gubernur Aceh, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Drs. Mahdi Effendi, juga mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mendukung penguatan layanan kesehatan berbasis syariah di Aceh.
"Peran MUKISI sangat penting dalam mendukung pemerintah untuk merancang program-program yang tidak hanya memenuhi standar kesehatan nasional, tetapi juga berlandaskan pada nilai-nilai syariah," ujarnya.
Pelantikan pengurus baru MUKISI Aceh juga disertai dengan Seminar Nasional yang menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Ketua Bidang Industri Bisnis Syariah DSN-MUI, Dr. Moch Bukhori Muslim Lc MA, yang membahas inovasi syariah dalam industri bisnis kesehatan.
Seminar ini juga menghadirkan dr. Masyhudi AM MKes, yang membahas standar sertifikasi pelayanan kesehatan berbasis syariah, serta Prof. Dr. Alyasa' Abubakar MA, yang menyampaikan materi terkait tantangan dan peluang pelayanan islami di rumah sakit.
Sementara itu, Prof. Dr. Syarizal Abbas MA, Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Aceh, memaparkan pentingnya membangun kemandirian rumah sakit dan fasilitas kesehatan melalui sistem keuangan syariah.[]