PII Gelar Webinar Diskusi Bahari Talk Angkat Tema Project Management Industri Migas
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
[Foto: Tangkapan Layar]
Ir. Ardiansyah menyebutkan, bahwa Industri Migas ada yang mengatakan sudah masuk dalam wilayah tak menjanjikan atau sektoral yang suram karena sudah tergantikan energi terbarukan.
Namun, fakta-fakta menyebutkan bahwa kebutuhan minyak semakin hari semakin meningkat, ini membuktikan bahwa Industri Migas masih dibutuhkan.
[Foto: Tangkapan Layar]“Indikasinya kalau masih ada mobil dan sepeda motor setiap saatnya maka ini membuktikan kita masih membutuhkan sektor Migas,,” ucapnya dalam webinar tersebut.
Lanjutnya, Ia menyebutkan, dari ujung Timur hingga ke ujung Barat Indonesia ada potensi Migas. “Sejauh ini ada 174 working area, 96 production WA, 78 Exploration WA, oleh karenanya sektor ini sangat membutuhkan para engineer,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ardiansyah menyebutkan saat ini adapun Long term Plan yakni 1 Juta Barrel Oil Per Day (BPOD) Crude Oil Production dan 12.000 MMSCFD Gas Production di tahun 2030. “Long Term Plan ini menjadi komitmen bersama dari SKK Migas dan teman-teman Oil dan Gas,” tukasnya.
Selanjutnya » Sementara itu, Nabila Arifannisa mengata...- Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Wastafel, Tenaga Ahli Siap Fasilitasi Pertemuan PW PII dengan Disdik Aceh Besok
- Penerimaan Migas Aceh, BPMA: 2 Tahun Terakhir Lampaui Target, Target Aceh Mengecil
- Eksplorasi Blok Andaman Tunjukan Hasil Positif, BPMA: Diganosis Andaman III Capai 3 TCF
- ExxonMobil Bakal Cabut dari Indonesia, Benarkah?