DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bagian Umum Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, AKBP Werdha Susetyo mengatakan Pesisir Pantai Timur Aceh jadi pelabuhan srategis transaksi barang haram berjenis narkotika.

Ia menyampaikan informasi tersebut pada media Dialeksis.com saat ditemui dalam ruangannya di gedung BNN Provinsi Aceh, Desa Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (21/04/2021).

"Pesisir pantai timur Aceh banyak jalur dan pelabuhan kecil yang dijadikan pintu masuk penyelundupan narkoba, terutama sabu-sabu,” jelas AKBP Werdha.

“Setiap tahunnya BNN Aceh mencatat lebih dari ratusan kilo narkoba jenis sabu-sabu diamankan dari pantai timur Aceh oleh pihak BNN Aceh dengan tersangka yang terlibat lebih dari 100 orang, itu belum lagi hasil penangkapan dari aparatur lainnya," ungkapnya.

AKBP Werdha juga menambahkan, dengan Aceh yang memang menjadi pintu masuknya, tentu akan menjadi ancaman bagi generasi muda Aceh, kalau pasokan narkoba tidak diputus.

"Maraknya narkoba tentu kontradiktif dengan status Aceh yang menerapkan syariat Islam," tuturnya.

Pihak BNNP Aceh berharap agar pemerintah kabupaten dan kota juga ikut serta membantu pencegahan transaksi narkotika ini, dengan merekomendasi pembangunan cabang BNN di setiap kabupaten/kota. 

"Pihak BNN Aceh sangat takut akan lost generation. Kami berharap semua kalangan ikut mengantisipasi dan mencegah barang haram tersebut," pinta AKBP Werdha. [HKM]