Beranda / Berita / Aceh / Peserta Tour de Sabang Harus Bayar Rp500.000, Warga: Uang Pemerintah untuk Apa?

Peserta Tour de Sabang Harus Bayar Rp500.000, Warga: Uang Pemerintah untuk Apa?

Senin, 15 November 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

[Foto: Tangkap Layar]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Event Internasional Tour de Sabang dinilai sarat dengan masalah. Pasalnya, event yang bersumber dari dana APBA ini juga meminta biaya pendaftaran sebanyak Rp500.000 kepada peserta lokal yang ingin mengikuti acara tersebut. 

Tak hanya soal biaya registrasi, event berskala internasional ini juga dinilai terburu-buru untuk dilaksanakan. Padahal, bercermin pada event-event lainnya, segala sesuatunya membutuhkan waktu persiapan lebih dari satu bulan.

"Yang kita duga-duga, kenapa event ini sangat dipaksakan. Dengan event internasional ini dan dalam jangka waktu satu bulan ini apakah kesiapannya memungkinkan. Sementara event ini kan berskala nasional dan internasional. Kalau memang turut dipaksakan, patut kita curigai, ada apa ini," ujar sumber yang tergabung dalam komunitas bersepeda di Aceh dan tak ingin disebutkan namanya kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (15/11/2021).

Berkenaan soal biaya pendaftaran, ia menduga ada permainan atau ada penyelewangan anggaran dibalik acara Tour de Sabang.

"Harusnya kegiatan yang menggunakan uang daerah (APBA), paling tidak minimal untuk putra daerah tidak dikenakan biaya lagi kan," tuturnya.

Adapun soal biaya registrasi peserta event, ia berharap agar ada konfirmasi dari pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh selaku Satuan Kerja untuk program Kejuaraan Open Tournamen Balap Sepeda Tour de Sabang untuk membuka ke publik tentang Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Soalnya, kata dia, masyarakat Aceh cukup dibuat penasaran dengan item-item apa saja yang sudah direncanakan melalui anggaran Pemerintah Aceh dengan Pagu Rp2 milyar itu.

"Uang yang dikasih oleh pemerintah itu untuk apa? Sementara rakyat sendiri tidak merasakan. Ini betul-betul harus dikonfirmasi ke dinas terkait. Kalau saya duga, polemik ini pasti akan menimbulkan masalah di kemudian hari nanti," tegasnya.

Ia juga meminta panitia acara untuk tidak bersilat lidah jika pasca acara nanti tak akan ada peserta mancanegara yang hadir dalam event internasional itu.

"Jika nanti pelaksana acara bilang, 'oh, kita sudah siapkan anggaran. Masalah peserta nanti mau hadir atau enggak, itu di luar tanggung jawab kami.' Nah, jawaban ini jangan didengar! Kalau itu jawabannya nanti, kenapa acara ini dilaksanakan," sebut dia.

Oleh karena itu, ia meminta pelaksana acara Tour de Sabang untuk mempublikasi negara-negara asing mana saja yang akan hadir dalam event tersebut.

Ia juga mempertanyakan, apakah kehadiran peserta asing dalam event Tour de Sabang ini difasilitasi atau hadir sendiri.

"Kalau memang difasilitasi, tiket dibayar, lah, buat apa membuat acara hanya untuk menghabiskan uang daerah. Sementara event-event lain, yang swasta saja kok bisa buat begitu. Tanpa menggunakan dana daerah lagi, kayak Tour de Gayo kemarin," ungkapnya.

"Nanti jika tiba-tiba pesertanya hanya orang lokal dan tidak ada orang mancanegara, ini penipuan namanya," pungkasnya.

Reporter Dialeksis.com sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi untuk meminta konfirmasi.

Namun, hingga berita ini diturunkan, tanggapan dan komentar dari pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh selaku Satuan Kerja (Satker) Kejuaraan Tournamen Balap Sepeda Tour de Sabang belum Dialeksis.com dapatkan.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda