Pertumbuhan Ekonomi Aceh Menurun, Ini Saran Kepala BI Aceh
Font: Ukuran: - +
Kepala BI Perwakilan Aceh Zainal Arifin (Foto: anterokini)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh , Zainal Arifin Lubis menyebutkan Beberapa hal utama yg perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja ekonomi Aceh.
"Yang paling utama adalah adalah Penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat melalui pemanfaatan potensi ekonomi dengan anggaran yang dimiliki. Kemudian Optimalisasi APBA untuk program pengembangan ekonomi di sektor unggulan dan potensial. Menghilangkan pungutan liar di Aceh serta memperbanyak program pemberdayaan ekonomi yang bersifat padat karya. Aceh perlu Mendorong tumbuhnya wirausahawan serta pemberdayakan UMKM, terutama yang bergerak di sektor produktif dan produk berbasis komoditas/bahan baku lokal. Juga Pengembangan kualitas SDM melalui penguatan pendidikan sekolah vokasi dan sertifikasi keahlian internasional "Ujar Zainal kepada Dialeksis, Selasa (24/7/2018).
Selain itu zaenal juga menyebutkan perlunya melakukan kegiatan pemberantasan dan pencegahan korupsi di Aceh . Dilanjutkan dengan konsistensi dan harmonisasi kebijakan dalam bidang ekonomi baik di level provinsi maupun kabupaten/kota dengan didukung kolaborasi dan sinergisitas seluruh stakeholders Aceh.
"Yang tak kalah penting Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe melalui kemudahan kegiatan perijinan, legalitas, dan kegiatan administrasi serta penyediaan infrastruktur primer khususnya listrik dan air. Dibidang infrastruktur, diperlukan Penambahan kapasitas serta percepatan perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan utama Aceh. Pembangunan konektivitas darat trans Aceh melalui pembangunan jalur alternatif baru serta perbaikan dan perluasan jalan yang menghubungkan kawasan Aceh bagian barat dengan wilayah bagian timur. " pungkas zaenal.
Sebelumnya Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Sunarso pada senin (23/7) , menyebutkan pertumbuhan ekonomi Aceh Tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017 dengan inflasi kisaran target nasional. Kecenderungan penurunan ini terlihat dari triwulan I tahun 2018 masih 3, 43 persen dibandingkan triwulan tahun 2017 yang mencapai 3,58 persen. Pelambatan ekonomi Aceh ini kemudian menempatkan Aceh di peringkat 8 dari 10 provinsi di Indonesia. (HH)