Pertengahan Maret 2021, Bappeda Bireuen Akan Bahas Rencana Kerja Tahun 2022
Font: Ukuran: - +
Kepala Bappeda Bireuen, Muslim [Foto: MODUSACEH/Zulhelmi]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen tahun 2022 akan dibahas dengan berbagai tingkatan, yakni dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) desa, musrenbang kecamatan, forum konsultasi publik hingga Musrenbang tingkat provinsi Aceh.
Rencana itu sebagaimana disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bireuen, Muslim kepada awak media, Sabtu (6/3/2021) bersinggungan dengan penyusunan rencana kerja Bireuen dan hasil pertemuan Forum Konsultasi Publik yang berlangsung pada hari Jumat (5/3/2021) kemarin.
Muslim mengatakan, Bappeda Bireuen dalam waktu dekat akan melakukan musyawarah forum Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) atau disebut juga pra-Musrenbang yang dijadwalkan akan berlangsung mulai pada 16-18 Maret 2021.
Kemudian, pelaksanaan Musrenbang akan dilanjutkan dengan tingkat kabupaten.
Memasuki minggu ketiga Maret, kata Muslim, berdasarkan hasil dengan berbagai pertemuan maka dilakukan penyusunan rencana kerja Pemkab Bireuen tahun 2022.
Pekerjaan berikutnya adalah pelaksanaan Musrenbang Tambahan Dana Bagi Hasil (TDBH) Migas dan Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka).
Acara ini direncanakan akan dilaksanakan pada awal April melengkapi bahasan-bahasan yang akan dilanjutkan dengan pembahasan Forum Gabungan SKPA pada pertengahan April mendatang.
Rangkaian kegiatan perencanaan itu akan diakhiri dengan pelaksanaan Musrenbang tingkat Provinsi Aceh yang direncanakan akan dilaksanakan pada minggu kedua April 2021.
Berkenaan dengan resume pertemuan Forum Konsultasi Publik, Muslim mengaku, sedang disusun dalam sebuah bentuk dokumen penting yang nantinya jadi bahan dalam pertemuan selanjutnya.
Sementara itu, Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani dalam pertemuan Forum Konsultasi Publik, pada Jumat (5/3/2021) kemarin, mengharapkan para pengambil kebijakan supaya dapat menyusun program kerja yang tepat sasaran.
“Berbagai program yang akan diusulkan pembiayaannya melalui sumber DOKA, maupun DAK, serta Sumber Dana APBA agar dapat benar-benar memperhatikan aspek pemerataan, keadilan serta berkesinambungan,” kata dia.
Selain itu, Bupati Bireuen juga mengatakan, program atau kegiatan kerja yang akan diusulkan harus memiliki dampak yang signifikan, terukur, serta dapat dirasakan pemanfaatannya secara langsung oleh masyarakat. (Serambinews)