Pertama di Indonesia, Kesbangpol Aceh Akan Terapkan Sistem Deteksi Cepat dan Akurat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Drs. Mahdi Efendi mengatakan, Badan yang dipimpinnya akan memperkuat Early Warning Sistem atau Sistem Peringatan Dini (SIS-DENI) secara terintegrasi dan terpadu. Kata Mahdi, Sistem ini harus lebih cepat dari informasi intelijen lainnya.
"Selama ini--informasinya manual, sehingga pimpinan lebih dulu mendapat informasi dari unsur intelijen yang lain. Harusnya informasi itu pertama didapat Kesbangpol. Cara manual inilah yang akan kita ganti ke digital, yakni SIS-DENI, agar bisa lebih cepat," Kata Mahdi Efendi di Banda Aceh, Selasa, (29/10/2019)
Untuk itu, kata Mahdi, mulai saat ini tidak ada cara lain selain membuat terobosan deteksi yang terintegrasi dan terpadu dengan menggunakan teknologi yang ada.
"SIS-DENI sudah mulai dijalankan di Kabupaten/Kota, namun masih untuk internal Kesbangpol provinsi dan Kabupaten/Kota, sementara pengembangannya untuk publik masih menunggu proses izin Internet Protocol (IP) Address," jelas Mahdi.
Dikatakan Mahdi, SIS-DENI yang akan diterapkannya juga menjadi salah satu program perubahan terbaik pada Pelatihan Kepemimpinan (PKN) II, karena dapat mengunting program menengah ke tahap pendek.
"SIS-DENI kita harapkan bisa menjadi solusi terbaik pimpinan dan pemerintahan untuk mendapatkan informasi cepat dan akurat, karena sistem ini pertama dilakukan di Indonesia," ujar Mahdi Efendi.
SIS-DENI adalah Sistem yang terintegrasi dan dipersiapkan untuk mengolah setiap informasi berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan keamanan dari Kabupaten/kota, termasuk output yang didapat dari kegiatan seperti Focus Group Discussion, Diskusi, Seminar dan lain-lain.
SIS-DENI lebih berperan sebagai media Tracking yang akan bekerja untuk pengelompokan informasi, kemudian informasi diverifikasi oleh tim Efektif, selanjutnya hasilnya akan dilaporkan kepada pimpinan.