Pertalite Jadi BBM Penugasan, Pertamina Aceh Komitmen Sediakan Pasokan Sesuai Permintaan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Sales Area Manager Branch Aceh PT Pertamina MOR I, Sonny Indro Prabowo. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat harus bersiap menghadapi penyesuaian harga BBM berjenis Pertamax dan risiko kelangkaan Pertalite usai ditetapkan sebagai bahan bakar subsidi jelang mudik Lebaran 2022.
Menanggapi hal itu, Sales Area Manager Branch Aceh PT Pertamina MOR I, Sonny Indro Prabowo mengatakan untuk saat ini kondisi stok BBM di Aceh masih aman. Kondisi stok pertahanan itu sudah mencapai 8 hari yang standby di depot, tetapi selain itu juga pasti akan di supply kembali.
“Kalau untuk pasokan sejauh ini tidak ada kendala, dari supply depot ke SPBU juga tidak ada kendala,” ujarnya saat dihubungi Dialeksis.com, Rabu (13/4/2022).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Jadi dengan Pertalite jadi JBKP, kata Sonny, Pertalite sebagai pengganti Premium. Untuk itu, perlakuan Pertalite sama dengan Premium dulu.
Satu, ada batasan kouta kalau Pertalite sebelumnya belum ada kouta. Dua, karena Pertalite itu disubsidi berarti sudah lebih terbatas, tidak bisa dijual sembarangan. Jika ada masyarakat yang membeli memakai wadah penampung minyak (jerigen) itu harus ada surat rekomendasi.
Kemudian, berkaitan dengan kenaikan harga BBM itu murni domain pemerintah, baik Pertalite, solar dan LPG itu semua ada di pemerintah.
“Kami juga sedang menambah stok di SPBU jadi mumpung lagi dalam rangka puasa aktivitas agak turun, kita tetap kirim lebih supaya yang lebih itu buat nambal buffer stock yang di SPBU,” terangnya.
Dengan itu, lanjutnya, disaat ada lonjakan permintaan lagi sudah siap stoknya untuk melayani pelanggan. Sonny juga membeberkan,
menjelang Idul fitri nanti harga Pertalite mengalami sedikit kenaikan. Kalau solar naik sedikit tetapi relatif agak lebih rendah karena ada pembatasan.
“Kalau pasokan sejauh ini kita sesuai dengan permintaan SPBU, misal mereka minta 16 KL, 24 KL itu kita support,” ucapnya.
Sonny menjelaskan pihaknya tetap berkomitmen menyediakan pasokan sesuai permintaan. Ketika ada lonjakan permintaan dalam satu waktu misal di malam takbiran, mereka tetap berusaha harus tetap ada, tetapi memang butuh kesabaran juga karena ketika lonjakan permintaan nanti waktu pelayanan juga pasti lebih lama.
“Tetapi kalau dari sisi stok kami jamin siapkan sesuai dengan permintaan,” pungkasnya. [nor]