Beranda / Berita / Aceh / Periode 2020-2021 Banyak Ulama Aceh Meninggal Dunia, Lem Faisal: Bukan Karena Covid-19

Periode 2020-2021 Banyak Ulama Aceh Meninggal Dunia, Lem Faisal: Bukan Karena Covid-19

Rabu, 07 Juli 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Tgk H Faisal Ali. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam kurun waktu dua tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2021 Masehi terdapat 26 ulama kharismatik Aceh yang berpulang ke Rahmatullah.

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali mengatakan secara resmi para almarhum meninggal dunia dalam keadaan bukan akibat infeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Ia melanjutkan, kebanyakan para ulama Aceh yang meninggal dunia ini dikarenakan penyakit umur dan penyakit lama yang kambuh.

"Mereka (almarhum) sebelumnya sudah sakit di rumah. Ada yang kecelakaan, ada yang sakit sementara kemudian meninggal. Tapi dari data yang kita temukan, beberapa ulama khususnya di Aceh itu tidak ada konfirmasi akibat infeksi Covid-19," ungkap Tgk H Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal saat dihubungi reporter Dialeksis.com, Rabu (7/7/2021).

Di saat masa sulit, Lem Faisal mengatakan, reaksi Pemerintah Aceh bagi almarhum dalam menjalani masa-masa sulit (sakit) itu bereaksi standar, dalam artian perhatiannya tidak lebih dan tidak kurang.

Lem Faisal mengatakan, sudah menjadi kultur ketika ada ulama yang meninggal menimbulkan rasa duka bagi semua rakyat Aceh. Sehingga, entah itu pemerintah atau masyarakat secara umum ada yang menghadiri prosesi pemakaman, atau menjenguk di saat sakit.

Namun, karena kondisi sekarang lagi diserang pandemi, lanjut dia, sangat sulit bagi masyarakat Aceh menyalurkan reaksi duka dalam bentuk kunjungan, bantuan, ataupun melayat.

Perlu dipahami, kata Lem Faisal, semua ulama di Aceh percaya bahwa virus Covid-19 itu ada. 

Ia mengatakan, para ulama tidak menampik kenyataan akan adanya Covid-19. Tetapi yang lazim dilakukan para ulama, lanjut Lem Faisal, ialah mengkritisi kebijakan-kebijakan penerapan protokol kesehatan yang tidak adil.

"Ulama percaya Covid. Cuman ada ketimpangan-ketimpangan dalam penanganan itu saja yang dikritisi. Siapa yang nggak percaya Covid, Covid itu nyata. Tapi yang jadi permasalahan kan penanganan-penanganannya," pungkas Lem Faisal. [AKH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda