Perilaku BAB Sembarangan Berperan dalam Penyebaran Polio
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ilustrasi [Foto : KOMPAS.com/Annisa Ramadani]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes dr. Prima Yosephine, MKM mengungkapkan salah satu penyebab terjadinya kasus virus Polio di Kabupaten Pidie, karena terdapat lingkungan yang kotor.
Ia mengatakan bahwa virus tersebut menyebar melalui saluran pencernaan dan menyebabkan penularan virus terhadap anak.
“Virus polio dapat hidup selama beberapa waktu di air dan tanah. Perilaku buang air besar sembarangan berperan dalam penyebaran polio,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Minggu (11/12/2022).
Dari observasi kebersihan lingkungan di Kabupaten Pidie, didapati Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penduduk yang masih kurang.
Contoh, masih ada penduduk yang menerapkan BAB terbuka yaitu di sungai. Meskipun tersedia toilet, lubang pembuangan langsung mengalir ke sungai. Kemudian air sungai dipakai sebagai sumber aktivitas penduduk, termasuk tempat bermain anak-anak.
Adapun rekomendasi Komite Ahli Nasional Surveilans Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) perlu untuk melaksanakan penguatan imunisasi rutin.
Selanjutnya, melakukan upaya pelacakan untuk memastikan seluruh bayi mendapatkan 4 dosis imunisasi bOPV dan 1 dosis imunisasi IPV lengkap sesuai usia.
Selain itu, melaksanakan imunisasi kejar bagi anak usia 12- 59 bulan yang belum atau tidak lengkap status imunisasinya, pastikan seluruh sasaran mendapatkan 4 dosis imunisasi bOPV dan 1 dosis imunisasi IPV. (Nor)