kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Perempuan Berdaya, Indonesia Maju

Perempuan Berdaya, Indonesia Maju

Kamis, 12 Desember 2019 18:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekda Aceh, Taqwallah, bersama Wakil Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, menyerahkan penghargaan serta memasang pin emas untuk SKPA yang responsif gender dan kepada seorang ibu yang rela mendonor ginjal untuk suaminya, dalam rangka peringatan Hari Ibu yang ke-91, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur, Kamis (12/12/2019). [Foto: Humas Aceh]



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peringatan Hari Ibu ke 91 Tahun 2019 mengangkat tema 'Perempuan Berdaya, Indonesia Maju'. Tahun ini diharapkan menjadi titik awal bagi terwujudnya gerakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Sehingga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, terkait prioritas pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu, pada Puncak Peringatan Hari Ibu tahun 2019, yang di pusatkan di Anjong Mon Mata, Kamis (12/12/2019). 

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI, setidaknya ada lima isu prioritas yang harus dilakukan untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan sesuai tema peringatan Hari Ibu tahun ini, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak," ujar Sekda. 

Saat ini, sambung Taqwallah, kondisi Bangsa Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan, seperti kekerasan dan perlakuan diskriminatif terhadap perempuan dan anak serta permasalahan lainnya. 

Sekda menegaskan, untuk menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan strategi khusus. Salah satunya adalah dengan melibatkan semua unsur masyarakat dan seluruh pemangku kebijakan, termasuk peran kaum lelaki dalam mengkampanyekan gerakan mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender. 

"Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan bahwa pelibatan semua pihak secara sinergi sesuai peran dan fungsinya secara elaboratif adalah penting guna mendukung semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif dan percaya diri," kata Taqwallah. 

Sekda menambahkan, Perempuan Indonesia masa kini dituntut untuk berperan aktif mencari peluang dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan. 

"Peringatan Hari Ibu harus menjadi momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan," kata Taqwallah. 

Sekda mengajak, para kaum perempuan untuk ikut terlibat aktif dalam pembangunan nasional. Baik itu untuk memperkuat ketahanan ekonomi yang berkualitas, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, maupun untuk revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. 

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, mengajak semua pihak khususnya kaum perempuan, untuk menjadikan Peringatan Hari Ibu tahun 2019 sebagai momentum bagi perempuan untuk berkarya bagi bangsa. 

"Jangan lagi berpikir kaum ibu hanya mengurus urusan rumah tangga. Kaum ibu justru harus berdaya dan banyak terlibat dalam pendidikan dan ketahanan ekonomi keluarga. Sejarah Aceh membuktikan, hampir 50 tahun sistem kerajaan di Aceh dipimpin oleh seorang perempuan, termasuk 34 tahun di masa Ratu Syafiatuddin. Kerajaan Aceh juga memiliki banyak tokoh perempuan yang menjadi panglima perang," kata Dyah. 

Ibu dari dua orang putra itu menegaskan, di era saat ini kisah-kisah heroik pejuang perempuan Aceh penting untuk dikisahkan kembali, agar menginspirasi dan memberi semangat, sehingga kaum perempuan semakin percaya diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Aceh. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Ibu di Aceh, Nevi Aryani, mengatakan tujuan pelaksanaan Peringatan Hari Ibu adalah untuk mewariskan nilai luhur dan perjuangan kaum perempuan masa lampau. 

"Kemudian untuk meningkatkan partispasi dan peran perempuan Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keluarga," ujar Nevi yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh.

Peringatan Hari Ibu tahun 2019 diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya, gerak jalan santai, ziarah ke Makam Laksamana Keumalahayati, talkshow, gerakan satu hari mengajar tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, lomba vlog, festival perempuan berdaya, bakti sosial, dan expo.

Peringatan Hari Ibu di Aceh digelar secara terpadu dan melibatkan semua instansi dan organisasi. Di antaranya Pemerintah Aceh, Forkopimda, Tim Penggerak PKK Aceh, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari Dharma Wanita Persatuan dan sejumlah organisasi lainnya. (ha)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda