Kamis, 01 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Penyebab Lakalantas, Forum LLAJ Aceh Soroti Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar

Penyebab Lakalantas, Forum LLAJ Aceh Soroti Tumpahan CPO dan Hewan Ternak Liar

Kamis, 01 Mei 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Aceh menyoroti dua faktor utama penyebab meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di Aceh, yaitu tumpahan crude palm oil (CPO) dan keberadaan hewan ternak yang berkeliaran di jalan raya. [Foto: dok. Dishub Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Aceh menyoroti dua faktor utama penyebab meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Aceh, yaitu tumpahan crude palm oil (CPO) dan keberadaan hewan ternak yang berkeliaran di jalan raya.

Permasalahan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, dalam rapat Forum LLAJ Aceh yang berlangsung di Aula Multimoda Dinas Perhubungan Aceh pada Rabu (30/4/2025). Dalam forum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan tersebut, disepakati perlunya langkah-langkah penanganan konkret dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat dua faktor tersebut.

“Regulasi mengenai tumpahan CPO dan hewan ternak yang berkeliaran sebenarnya sudah ada, namun implementasinya belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya tindak lanjut yang konsisten agar kecelakaan dapat dicegah semaksimal mungkin,” ujar Teuku Faisal.

Data yang dipaparkan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh, yang juga Wakil Ketua Forum LLAJ Aceh, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy menunjukkan bahwa dalam satu tahun terakhir telah terjadi 25 kasus kecelakaan akibat tumpahan CPO. Dari jumlah tersebut, 10 orang meninggal dunia, 4 mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan.

“Salah satu insiden terparah terjadi di Aceh Tamiang, di mana proses pembersihan jalan akibat tumpahan CPO memakan waktu hingga 13 jam,” ungkap Iqbal.

Ia juga menambahkan bahwa banyak truk tangki yang mengangkut CPO melebihi kapasitas muatan, yang berdampak langsung terhadap sistem pengereman dan keselamatan pengemudi. Selain itu, perlunya peningkatan koordinasi antar-stakeholder dalam menangani hal ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, Tofan Muis, menekankan pentingnya penegakan standar kelayakan kendaraan serta edukasi kepada pihak pengusaha CPO agar mematuhi spesifikasi teknis pengangkutan.

Selain itu, Forum LLAJ Aceh juga menyoroti tingginya angka kecelakaan yang melibatkan hewan ternak, terutama di wilayah Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Aceh Utara. Kecelakaan umumnya terjadi karena pengendara menabrak hewan ternak atau berusaha menghindari mereka secara mendadak.

Untuk mengatasi permasalahan ini, forum LLAJ menggandeng Satpol PP dalam melakukan penertiban hewan ternak di jalan raya dengan pendekatan preventif. Upaya ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh factor non-manusia tersebut.

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Aceh akan menyusun roadmap aksi baik jangka pendek maupun jangka Panjang untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Demi keselamatan kita bersama, permasalahan ini tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” tutup Kadishub Aceh, T. Faisal.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
diskes