Beranda / Berita / Aceh / Pengungsi Rohingya Akan Dipindahkan Ke Shelter Blang Adoe Aceh Utara

Pengungsi Rohingya Akan Dipindahkan Ke Shelter Blang Adoe Aceh Utara

Selasa, 28 November 2023 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Tim Satgas PPLN bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Saat melakukan peninjauan Shelter pengungsi Rohingya di Lhokseumawe dan Aceh Utara. (Rizkita/Dialeksis.com)


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) tinjau shelter di gedung bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe, saat ini ditempati 514 etnis Rohingya. Selasa (28/11/2023).

Rencananya, 514 pengungsi akan dipindahkan ke Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara atau Shelter BLK Kandang Lhokseumawe. Pemindahan itu dilakukan karena tempat pengungsian sebelumnya sudah over kapasitas.

Untuk diketahui shelter rumah barak Blang Ado merupakan tempat penampungan etnis Rohingya tahun 2015. Sedangkan Shelter BLK Kandang Lhokseumawe, juga pernah ditempati pengungsi Rohingya pada tahun 2022.

Pelaksana Tugas Deputi III Menkopolhukam, Benny M Saragih, kepada wartawan bersama Dialeksis.com menyebutkan, hingga saat ini belum ada kepastian pemindahan pengungsi karena masih menunggu instruksi dari pusat.  

“Untuk tempat mana yang dapat kita jadikan sebagai tempat pengungsian, kita menunggu instruksi dari pusat,” sebut Benny M Saragih di Lhokseumawe.

Benny menegaskan, Pemerintah harus tetap menangani pengungsi berdasarkan Peraturan Presiden 125 tahun 2016 atas dasar kemanusian.

“Kita juga tidak mengetahui nantinya akan datang lagi atau tidak. Tetapi yang pasti ketika sudah ada di Indonesia harus ditangani,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Forkopimda) Sekretariat Daerah Lhokseumawe, Darius, mengatakan kondisi gedung bekas kantor Imigran sudah tidak layak ditempati lagi. Selain fasilitas tidak memadai bangunan juga terancam ambruk karena faktor usia.

“Apalagi pengungsi Rohingya mencapai 500 lebih, terlihat atap dan plafon sudah mulai berjatuhan, jendela sudah tidak ada lagi, kondisi bangunan seperti ini berpengaruh juga kondisi kesehatan pengungsi itu sendiri,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda