Penggunaan Medsos Harus Diawasi Agar Tak Overuse
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Fachri Yanuar Rudi F, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan (TRKJ) Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL). [Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Teknologi yang semakin maju tentu membawa banyak manfaat bagi seluruh umat, dalam banyak hal. Namun semakin majunya teknologi juga semakin tingkat risiko untuk salah digunakan hingga mengakibatkan dampak negatif kepada masyarakat.
Fachri Yanuar Rudi F, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan (TRKJ) Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mengatakan, selama ini sudah banyak sekali pengaruh buruk dari penggunaan teknologi yang tidak tepat.
“Pengaruh buruk tersebut tidak terlepas dari pribadi penggunanya. Kebanyakan pengguna teknologi media sosial merupakan remaja dan anak-anak yang notabenenya masih belum mengerti sisi positifnya,” ucapnya berdasarkan keterangannya kepada Dialeksis.com, Rabu (25/5/2022).
Lanjutnya, yang mereka cari dari media sosial kebanyakan adalah hal yang berbau kesenangan, dengan besarnya rasa keingintahuan remaja dan anak-anak akan membuat mereka akan dengan mudahnya terpapar hal negatif dari media sosial tersebut.
“Untuk mencegah hal tersebut seharusnya para orang tua ikut mendampingi dan memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka dalam penggunaan teknologi terutama teknologi internet dan media sosial,” sebutnya.
Menurutnya, pada dasarnya teknologi diciptakan dan dikembangkan untuk membantu umat manusia. Hanya saja setiap teknologi merupakan pedang bermata dua yang memiliki sisi positif dan negatifnya. Perlu adanya pemahaman penggunaan sisi positif dari pengguna teknologi tersebut agar memberikan yang bermanfaat bagi penggunanya.
“Setiap teknologi pasti akan terus dikembangkan dan berkembang tanpa ada habisnya, hanya saja terkadang bagi kita yang awam ini terkadang perkembangan teknologi terasa tidak masuk akal dan diluar nalar,” ujarnya.
“Akan tetapi hal ini sebenarnya tidak terlepas dari keinginan dasar manusia untuk terus berkembang. Bagi pemilik dan pencipta teknologi mereka akan terus berusaha agar teknologi yang mereka ciptakan akan terus digunakan dan tidak ketinggalan sehingga mereka akan terus memutar otak agar teknologi tersebut tetap berkembang dan tidak ditinggalkan oleh penggunanya,” tukasnya.
Dirinya mencontohkan, penciptaan teknologi Metaverse oleh perusahaan Meta dengan Mark Zuckerberg sebagai CEO-nya. Metaverse merupakan era baru perkembangan teknologi media sosial yang membawa media sosial ke dalam format baru yang bahkan bagi sebagian besar kita yang awam ini merupakan hal yang diluar nalar.
Menurutnya, Benteng pembatas dalam penggunaan teknologi saat ini ada pada diri kita sendiri.
“Apa tujuan kita dalam menggunakan teknologi ini? Apakah kita ingin menggunakannya secara positif atau negatif. Jika kita menggunakannya secara positif sudah pasti akan membawa dampak yang baik bagi kita, akan tetapi jika kita menggunakannya secara negatif pasti akan memberikan dampak buruk bagi kita,” katanya.
“Yang terlebih penting adalah kita dapat memberikan pemahaman dan kesadaran bagi orang disekitar kita untuk dapat menggunakan teknologi secara positif terutama bagi kalangan remaja dan anak-anak dimana masa tumbuh kembang mereka selalu dipenuhi oleh rasa penasaran dan keingintahuan yang sangat besar,” katanya lagi.
“Jika mereka tidak diberikan pemahaman yang baik tentang tata cara menggunakan teknologi dengan positif maka kedepannya akan memberikan efek yang buruk bagi mereka dan juga masyarakat luas,” tambahnya.
Dalam hal ini, kata Fachri, mereka adalah generasi penerus yang akan meneruskan kehidupan bangsa ini, jika mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, maka kita harapkan bangsa kita akan semakin maju dalam penggunaan teknologi dan mungkin bahkan bisa menjadi bangsa yang menciptakan teknologi.
Pengawasan Penggunaan Teknologi
“Pengawasan yang dilakukan adalah pada dasarnya pendampingan dalam menggunakan teknologi,” kata Fachri yang juga sebagai Asesor LSP TIK Indonesia.
Fachri mengatakan, anak-anak dan remaja harus diawasi dan didampingi dalam menggunakan teknologi.
Dalam hal ini juga, kata Fachri, mereka juga harus diberikan wawasan bagaimana seharusnya teknologi yang ada digunakan dengan baik sekaligus apa dampaknya jika digunakan dengan tidak baik sehingga secara perlahan-lahan akan timbul kesadaran dalam diri mereka untuk dapat menggunakan teknologi secara positif.
Teknologi Media Sosial
“Secara umum, teknologi media sosial saat ini pada dasarnya adalah teknologi yang ditujukan bagi masyarakat umum,” jelas Fachri.
Lanjut Fachri, memang ada beberapa teknologi yang hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu saja, tapi itu sangat terbatas dalam ruang lingkup tertentu yang bahkan mungkin kita yang awan ini tidak mengetahui hal tersebut.
“Untuk teknologi yang sudah sangat umum untuk digunakan oleh masyarakat ada baiknya kita gunakan untuk ke arah yang positif agar memberikan dampak yang baik bagi kita semua,” sebutnya.
Kemudian, kata Fachri, media sosial pada dasarnya adalah pengembangan teknologi yang ditujukan untuk masyarakat luas dapat digunakan oleh siapapun. Cara penggunaannya pun dapat dipelajari dengan singkat oleh siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang tua yang mengaku sebagai generasi “gaptek”.
“Pada intinya adalah teknologi yang dapat dengan mudah kita akses dan kita gunakan adalah teknologi yang memang ditujukan kepada masyarakat luas, sedangkan teknologi yang diluar jangkauan masyarakat luas berarti teknologi tersebut hanya diperuntukkan untuk kalangan tertentu saja,” pungkasnya. [ftr]